Perkembangan teknologi chipset mobile terus berlanjut dengan pesat, menghadirkan pilihan yang semakin beragam bagi konsumen. Dua chipset yang pernah bersaing di kelas atas adalah Mediatek Dimensity 1080 (dibuat dengan fabrikasi 6nm) dan Qualcomm Snapdragon 888 (dibuat dengan fabrikasi 5nm). Meskipun keduanya sudah digantikan oleh generasi penerus, perbandingan keduanya masih relevan untuk memahami evolusi teknologi chipset dan perbedaan performa di antara dua produsen terkemuka ini. Artikel ini akan membandingkan secara mendalam kedua chipset tersebut dari berbagai aspek, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya di internet.
Arsitektur CPU dan Performa
Snapdragon 888 menggunakan arsitektur CPU Kryo 680 yang berbasis ARM Cortex-X1 (1x 2.84 GHz), Cortex-A78 (3x 2.42 GHz), dan Cortex-A55 (4x 1.8 GHz). Arsitektur ini menawarkan perpaduan performa tinggi dan efisiensi daya. Sementara itu, Dimensity 1080 mengusung CPU octa-core yang terdiri dari dua core Cortex-A78 berperforma tinggi (hingga 2.6 GHz) dan enam core Cortex-A55 yang hemat daya.
Meskipun keduanya menggunakan core Cortex-A78, perbedaan jumlah dan clock speed menunjukkan pendekatan yang berbeda. Snapdragon 888 mengutamakan satu core berperforma sangat tinggi (Cortex-X1) untuk menangani tugas-tugas berat, sedangkan Dimensity 1080 mengandalkan dua core Cortex-A78 untuk pembagian beban yang lebih merata. Dalam benchmark sintetis, Snapdragon 888 biasanya unggul dalam skor single-core, sementara Dimensity 1080 menunjukkan performa multi-core yang relatif kompetitif. Namun, perbedaan performa di dunia nyata mungkin tidak terlalu signifikan untuk sebagian besar pengguna, kecuali dalam skenario beban kerja yang sangat intensif. Pengalaman pengguna akan dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti optimasi software dan manajemen thermal.
GPU dan Pengalaman Grafis
Snapdragon 888 dibekali dengan Adreno 660 GPU, sedangkan Dimensity 1080 menggunakan Mali-G68 MC4 GPU. Adreno 660 secara umum dianggap sebagai GPU yang lebih powerful, menawarkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini tercermin dalam skor benchmark grafis yang lebih tinggi. Mali-G68 MC4, meskipun kurang powerful, tetap mampu menangani game-game mobile mainstream dengan lancar. Namun, pada pengaturan grafis tinggi dan game yang menuntut secara grafis, perbedaan performanya akan terlihat jelas. Pengguna yang gemar bermain game mobile dengan pengaturan grafis maksimal mungkin akan lebih puas dengan performa Snapdragon 888.
Konektivitas dan Fitur Lainnya
Baik Snapdragon 888 maupun Dimensity 1080 mendukung konektivitas 5G, namun dengan perbedaan implementasi. Snapdragon 888 mendukung mmWave dan sub-6 GHz, memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal jaringan 5G. Dimensity 1080 juga mendukung 5G sub-6 GHz. Perbedaan ini perlu dipertimbangkan, terutama bagi pengguna yang berada di area dengan jangkauan mmWave.
Selain itu, kedua chipset juga mendukung berbagai fitur konektivitas lainnya, seperti Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, dan teknologi konektivitas lainnya yang standar pada kelas flagship saat itu. Fitur-fitur tambahan seperti kemampuan pemrosesan gambar dan AI juga ada pada keduanya, meskipun detail implementasinya mungkin berbeda.
Fabrikasi dan Efisiensi Daya
Snapdragon 888 diproduksi menggunakan proses fabrikasi 5nm, sementara Dimensity 1080 menggunakan proses 6nm. Secara umum, proses fabrikasi 5nm menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan 6nm. Ini berarti Snapdragon 888 berpotensi untuk memiliki masa pakai baterai yang sedikit lebih panjang dalam skenario penggunaan yang sama. Namun, efisiensi daya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti optimasi software dan manajemen daya pada perangkat. Perbedaan efisiensi daya antara kedua chipset ini mungkin tidak terlalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari.
Harga dan Ketersediaan
Pada saat peluncurannya, perangkat yang menggunakan Snapdragon 888 umumnya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan perangkat dengan Dimensity 1080. Hal ini mencerminkan posisi Snapdragon 888 sebagai chipset flagship Qualcomm pada saat itu. Perbedaan harga ini mencerminkan perbedaan performa dan fitur, serta branding dari masing-masing produsen. Saat ini, kedua chipset sudah tidak digunakan lagi pada smartphone flagship baru.
Pertimbangan Lain
Selain aspek teknis, pertimbangan lain yang perlu diperhatikan adalah dukungan software dan pembaruan sistem operasi. Dukungan jangka panjang dari produsen chipset dan vendor smartphone sangat penting untuk memastikan perangkat tetap mendapatkan update keamanan dan fitur-fitur terbaru. Pengguna perlu mempertimbangkan reputasi dan kebijakan pembaruan dari masing-masing vendor sebelum memilih perangkat. Optimasi software juga berperan penting dalam pengalaman pengguna sehari-hari, dan beberapa vendor mungkin lebih berhasil dalam mengoptimalkan perangkat mereka untuk chipset tertentu.
Kesimpulannya, meskipun Snapdragon 888 secara umum menawarkan performa yang lebih tinggi, khususnya dalam pengolahan grafis dan single-core, Dimensity 1080 memberikan alternatif yang kompetitif dengan harga yang lebih terjangkau. Pemilihan antara kedua chipset ini bergantung pada prioritas dan kebutuhan masing-masing pengguna. Bagi pengguna yang mengutamakan performa grafis maksimal dan performa single-core, Snapdragon 888 mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, bagi pengguna yang menginginkan keseimbangan antara performa dan harga, Dimensity 1080 bisa menjadi alternatif yang menarik. Perlu diingat bahwa kedua chipset ini sudah cukup tua, dan chipset-chipset terbaru menawarkan peningkatan yang signifikan.