MediaTek A22 vs Snapdragon 435: Perbandingan Performa dan Fitur

Vani Farida

MediaTek A22 dan Snapdragon 435 adalah dua prosesor yang sering digunakan untuk ponsel pintar kelas menengah ke bawah. Kedua prosesor ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari segi performa, fitur, maupun efisiensi daya. Lalu, mana yang lebih unggul antara MediaTek A22 dan Snapdragon 435? Artikel ini akan membahas perbandingan antara kedua prosesor ini secara detail dan relevan.

Arsitektur CPU

MediaTek A22 dan Snapdragon 435 sama-sama menggunakan arsitektur CPU ARM Cortex-A53, yang merupakan arsitektur 64-bit yang efisien dan hemat daya. Namun, terdapat perbedaan jumlah inti dan frekuensi antara kedua prosesor ini. MediaTek A22 memiliki 4 inti dengan frekuensi maksimal 2 GHz, sedangkan Snapdragon 435 memiliki 8 inti dengan frekuensi maksimal 1,4 GHz .

Dari segi jumlah inti, Snapdragon 435 lebih unggul karena dapat menangani lebih banyak proses secara bersamaan. Namun, dari segi frekuensi, MediaTek A22 lebih unggul karena dapat menjalankan proses lebih cepat. Selain itu, MediaTek A22 juga memiliki ukuran transistor yang lebih kecil, yaitu 12 nm, dibandingkan dengan Snapdragon 435 yang memiliki ukuran transistor 28 nm . Ukuran transistor yang lebih kecil berarti prosesor dapat memiliki lebih banyak transistor dalam area yang sama, sehingga dapat meningkatkan performa dan efisiensi daya.

Performa GPU

GPU (Graphics Processing Unit) adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis, seperti untuk game, video, dan aplikasi grafis lainnya. MediaTek A22 dan Snapdragon 435 menggunakan GPU yang berbeda, yaitu PowerVR GE8300 untuk MediaTek A22 dan Adreno 505 untuk Snapdragon 435 .

PowerVR GE8300 adalah GPU yang dibuat oleh Imagination Technologies, yang merupakan salah satu produsen GPU terkemuka di dunia. GPU ini memiliki frekuensi 650 MHz dan mendukung API grafis seperti Vulkan 1.1, OpenCL 1.2, dan OpenGL ES 3.2. Adreno 505 adalah GPU yang dibuat oleh Qualcomm, yang merupakan produsen prosesor Snapdragon. GPU ini memiliki frekuensi 450 MHz dan mendukung API grafis seperti Vulkan 1.0, OpenCL 2.0, dan OpenGL ES 3.1.

Dari segi frekuensi, PowerVR GE8300 lebih unggul daripada Adreno 505. Namun, frekuensi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan performa GPU. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah unit eksekusi, jumlah shader, dan jumlah FLOPS (Floating Point Operations Per Second). Unit eksekusi adalah komponen yang menjalankan instruksi grafis, shader adalah komponen yang menghasilkan efek grafis, dan FLOPS adalah ukuran kecepatan komputasi GPU.

Berdasarkan data yang tersedia, PowerVR GE8300 memiliki 2 unit eksekusi, 16 shader, dan 20,8 GFLOPS, sedangkan Adreno 505 memiliki 1 unit eksekusi, 48 shader, dan 43,2 GFLOPS . Dari data ini, dapat dilihat bahwa Adreno 505 lebih unggul dalam hal jumlah shader dan FLOPS, yang berarti GPU ini dapat menghasilkan grafis yang lebih detail dan kompleks. Namun, PowerVR GE8300 lebih unggul dalam hal jumlah unit eksekusi, yang berarti GPU ini dapat menjalankan lebih banyak instruksi grafis secara bersamaan.

Bandwidth Memori

Bandwidth memori adalah ukuran kecepatan transfer data antara prosesor dan memori. Bandwidth memori yang tinggi berarti prosesor dapat mengakses data yang disimpan di memori dengan lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan performa prosesor. MediaTek A22 dan Snapdragon 435 memiliki bandwidth memori yang berbeda, yaitu 13,9 GB/s untuk MediaTek A22 dan 6,4 GB/s untuk Snapdragon 435 .

Perbedaan bandwidth memori ini disebabkan oleh perbedaan jenis, frekuensi, dan bus memori yang digunakan oleh kedua prosesor ini. MediaTek A22 menggunakan memori LPDDR4X dengan frekuensi 1600 MHz dan bus 2x 16 bit, sedangkan Snapdragon 435 menggunakan memori LPDDR3 dengan frekuensi 800 MHz dan bus 1x 32 bit . Memori LPDDR4X adalah memori yang lebih baru dan lebih cepat daripada memori LPDDR3, dan bus 2x 16 bit berarti prosesor dapat mengakses dua saluran memori secara bersamaan, sehingga dapat meningkatkan bandwidth memori.

Fitur Multimedia

Fitur multimedia adalah fitur yang berkaitan dengan pengolahan gambar, video, suara, dan data sensorik lainnya. MediaTek A22 dan Snapdragon 435 memiliki fitur multimedia yang berbeda, baik dari segi ISP (Image Signal Processor), NPU (Neural Processing Unit), maupun jenis penyimpanan dan tampilan yang didukung .

ISP adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengolah sinyal gambar dari kamera. MediaTek A22 memiliki ISP yang dapat mendukung resolusi kamera hingga 21 MP untuk kamera tunggal atau 13 MP untuk kamera ganda, sedangkan Snapdragon 435 memiliki ISP yang dapat mendukung resolusi kamera hingga 21 MP untuk kamera tunggal . Kedua prosesor ini dapat merekam dan memutar video dengan resolusi 1080p, namun MediaTek A22 hanya dapat melakukannya dengan kecepatan 30 FPS, sedangkan Snapdragon 435 dapat melakukannya dengan kecepatan 60 FPS .

NPU adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengolah data yang berkaitan dengan kecerdasan buatan, seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, dan pemrosesan bahasa alami. MediaTek A22 memiliki NPU yang bernama NeuroPilot, yang dapat mendukung berbagai kerangka kerja kecerdasan buatan, seperti TensorFlow, Caffe, dan Android NNAPI. Snapdragon 435 memiliki NPU yang bernama Hexagon 536, yang juga dapat mendukung berbagai kerangka kerja kecerdasan buatan, seperti TensorFlow, Caffe2, dan Android NNAPI.

Jenis penyimpanan dan tampilan yang didukung adalah jenis media penyimpanan dan resolusi layar yang dapat digunakan oleh ponsel pintar yang menggunakan prosesor tersebut. MediaTek A22 mendukung jenis penyimpanan eMMC 5.1 dan resolusi layar hingga 1600 x 720, sedangkan Snapdragon 435 mendukung jenis penyimpanan eMMC 5.1 dan resolusi layar hingga 1920 x 1200 . Jenis penyimpanan eMMC 5.1 adalah jenis penyimpanan yang umum digunakan untuk ponsel pintar kelas menengah ke bawah, yang memiliki kecepatan baca dan tulis yang cukup baik. Resolusi layar yang lebih tinggi berarti ponsel pintar dapat menampilkan gambar yang lebih tajam dan detail.

Hasil Benchmark

Benchmark adalah tes yang digunakan untuk mengukur performa prosesor dalam berbagai skenario, seperti CPU, GPU, RAM, dan I/O. Ada banyak aplikasi benchmark yang tersedia, namun dua yang paling populer adalah AnTuTu dan Geekbench. AnTuTu mengukur performa prosesor secara keseluruhan, sedangkan Geekbench mengukur performa prosesor dalam hal single-core dan multi-core .

Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber di internet, berikut adalah hasil benchmark dari MediaTek A22 dan Snapdragon 435:

Benchmark MediaTek A22 Snapdragon 435
AnTuTu 10 109.625 117.279
Geekbench 6 Single-Core 329 141
Geekbench

Also Read

Bagikan: