Snapdragon vs Mediatek: Siapa yang Lebih Unggul?

Galuh Iswahyudi

Snapdragon dan Mediatek adalah dua perusahaan yang memproduksi chipset untuk smartphone Android. Chipset adalah kumpulan komponen elektronik yang mengatur fungsi utama dari sebuah perangkat, seperti prosesor, grafis, memori, konektivitas, dan lainnya. Kedua perusahaan ini bersaing untuk mendominasi pasar chipset smartphone, dengan menawarkan berbagai produk yang ditujukan untuk segmen yang berbeda, mulai dari kelas atas hingga kelas bawah. Lalu, apa perbedaan dan perbandingan antara snapdragon dan mediatek? Mari kita lihat lebih dekat.

Sejarah dan Latar Belakang

Qualcomm adalah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan didirikan pada tahun 1985. Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang komunikasi nirkabel, dan kemudian memasuki pasar chipset smartphone dengan meluncurkan seri Snapdragon pada tahun 2007. Snapdragon adalah merek dagang dari Qualcomm untuk chipset yang menggunakan arsitektur ARM, yang merupakan standar industri untuk perangkat mobile. Qualcomm telah menjadi pemasok chipset utama untuk smartphone flagship Android selama lebih dari satu dekade, dan juga menjadi pemimpin dalam hal konektivitas nirkabel, terutama 5G.

MediaTek adalah perusahaan yang berbasis di Taiwan dan didirikan pada tahun 1997. Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang chipset untuk perangkat DVD, televisi, dan permainan, dan kemudian memasuki pasar chipset smartphone dengan meluncurkan seri MT pada tahun 2009. MediaTek juga menggunakan arsitektur ARM untuk chipsetnya, tetapi lebih fokus pada segmen kelas menengah dan kelas bawah. MediaTek telah menjadi pemasok chipset terpopuler di dunia menurut firma pelacakan Canalys, terutama berkat permintaan yang tinggi dari pasar berkembang seperti India, Tiongkok, dan Asia Tenggara. MediaTek juga kembali menargetkan segmen kelas atas dengan meluncurkan seri Dimensity pada tahun 2020, yang menawarkan kinerja dan efisiensi yang tinggi.

Desain dan Spesifikasi

Snapdragon dan MediaTek memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendesain chipset mereka. Qualcomm memiliki sejarah menciptakan inti Kryo-nya sendiri, yang merupakan modifikasi dari inti ARM standar. Namun, sejak tahun 2017, Qualcomm lebih memilih untuk menggunakan desain semi-kustom (disebut Kryo Gold atau Kryo Silver), yang berarti Qualcomm mengoptimalkan inti ARM standar sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Qualcomm juga memiliki keunggulan dalam hal grafis, karena menggunakan GPU Adreno-nya sendiri, yang diklaim memiliki kinerja dan efisiensi yang lebih baik daripada GPU ARM standar, yaitu Mali.

MediaTek, di sisi lain, lebih banyak menggunakan inti ARM standar tanpa banyak modifikasi, yang disebut inti Cortex. MediaTek juga menggunakan GPU ARM standar, yaitu Mali, untuk chipsetnya. Namun, MediaTek juga memiliki beberapa inovasi sendiri, seperti menggunakan inti APU (AI Processing Unit) untuk meningkatkan kemampuan AI (Artificial Intelligence) dari chipsetnya, dan menggunakan teknologi HyperEngine untuk meningkatkan pengalaman bermain game.

Berikut adalah beberapa contoh perbandingan spesifikasi antara chipset Snapdragon dan MediaTek yang populer:

Chipset Snapdragon 8 Gen 1 Dimensity 9000
Tahun 2022 2023
Proses 4 nm N4P 4 nm N4X
CPU 1x 3.0 GHz Kryo 780 Gold (Cortex-X2) + 3x 2.6 GHz Kryo 780 Gold (Cortex-A710) + 4x 1.8 GHz Kryo 780 Silver (Cortex-A510) 1x 3.3 GHz Cortex-X2 + 3x 2.8 GHz Cortex-A710 + 4x 2.0 GHz Cortex-A510
GPU Adreno 660 Mali-G710
APU Hexagon 780 APU 3.0
Memori LPDDR5 3200 MHz LPDDR5 3200 MHz
Konektivitas Snapdragon X65 5G modem (sub-6 GHz and mmWave) Integrated 5G modem (sub-6 GHz and mmWave)
Chipset Snapdragon 778G Dimensity 8100
Tahun 2021 2023
Proses 6 nm LPP 4 nm N4
CPU 1x 2.4 GHz Kryo 670 Gold (Cortex-A78) + 3x 2.2 GHz Kryo 670 Gold (Cortex-A78) + 4x 1.9 GHz Kryo 670 Silver (Cortex-A55) 1x 2.8 GHz Cortex-A78 + 3x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 642L Mali-G68
APU Hexagon 770 APU 3.0
Memori LPDDR5 2750 MHz LPDDR5 2750 MHz
Konektivitas Snapdragon X53 5G modem (sub-6 GHz) Integrated 5G modem (sub-6 GHz)

Kinerja dan Efisiensi

Salah satu cara untuk mengukur kinerja dan efisiensi dari sebuah chipset adalah dengan menggunakan benchmark, yaitu tes standar yang menguji berbagai aspek dari sebuah perangkat, seperti CPU, GPU, memori, dan lainnya. Ada banyak aplikasi benchmark yang tersedia, seperti AnTuTu, Geekbench, PassMark, dan lainnya. Namun, perlu diingat bahwa benchmark tidak selalu mencerminkan pengalaman penggunaan sehari-hari, karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja, seperti optimisasi perangkat lunak, suhu, daya tahan baterai, dan lainnya. Oleh karena itu, benchmark hanya dapat digunakan sebagai referensi, bukan sebagai ukuran mutlak.

Berikut adalah beberapa contoh perbandingan skor benchmark antara chipset Snapdragon dan MediaTek yang populer:

Chipset Snapdragon 8 Gen 1 Dimensity 9000
AnTuTu 847,507 2,249,858
Geekbench 5 Single core 1,692 1,648
Geekbench 5 Multi-core 6,278 7,328
Chipset Snapdragon 778G Dimensity 8100
AnTuTu 526,671 1,404,057
Geekbench 5 Single core 785 1,169
Geekbench 5 Multi-core 2,705 4,585

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa chipset MediaTek cenderung memiliki skor benchmark yang lebih tinggi daripada chipset Snapdragon, terutama dalam hal AnTuTu, yang menguji berbagai aspek dari sebuah perangkat. Hal ini menunjukkan bahwa MediaTek telah berhasil meningkatkan kinerja chipsetnya, terutama untuk segmen kelas atas. Namun, skor benchmark tidak selalu berarti bahwa chipset MediaTek lebih unggul daripada chipset Snapdragon, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Chipset MediaTek biasanya memiliki frekuensi clock yang lebih tinggi daripada chipset Snapdragon, yang berarti mereka beroperasi pada kecepatan yang lebih cepat, tetapi juga mengonsumsi daya yang lebih banyak. Hal ini dapat mempengaruhi daya tahan baterai dan suhu perangkat.
  • Chipset Snapdragon biasanya memiliki desain inti dan grafis yang lebih optimal daripada chipset MediaTek, yang berarti mereka dapat memberikan kinerja yang lebih baik dengan daya yang lebih rendah. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi dan stabilitas perangkat.
  • Chipset Snapdragon biasanya memiliki dukungan perangkat lunak yang lebih baik daripada chipset MediaTek, yang berarti mereka dapat menerima pembaruan sistem dan fitur yang lebih cepat dan lebih sering. Hal ini dapat mempengaruhi keamanan dan kompatibilitas perangkat.

Also Read

Bagikan: