MediaTek A22 vs Snapdragon 439: Perbandingan Performa, Grafis, dan Efisiensi

Bakiman Wacana

MediaTek A22 dan Snapdragon 439 adalah dua prosesor yang sering digunakan pada ponsel pintar kelas menengah ke bawah. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari segi performa, grafis, maupun efisiensi. Artikel ini akan membandingkan kedua prosesor tersebut dengan menggunakan tes dan benchmark dari berbagai sumber, seperti AnTuTu, Geekbench, dan NanoReview. Selain itu, artikel ini juga akan membahas spesifikasi teknis, fitur, dan dukungan software dari kedua prosesor tersebut.

Performa CPU

CPU atau Central Processing Unit adalah komponen utama dari sebuah prosesor yang bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi-instruksi program. CPU memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi performanya, seperti jumlah core, frekuensi, arsitektur, instruksi set, proses, dan teknologi big.LITTLE.

MediaTek A22 memiliki 4 core dengan frekuensi maksimum 2 GHz. Core-core tersebut menggunakan arsitektur Cortex-A53 yang merupakan arsitektur 64-bit dari ARM. MediaTek A22 mendukung instruksi set ARMv8-A yang merupakan instruksi set terbaru dari ARM. MediaTek A22 dibuat dengan proses 12 nanometer dari TSMC yang merupakan proses fabrikasi yang cukup efisien. MediaTek A22 tidak menggunakan teknologi big.LITTLE yang merupakan teknologi yang membagi core-core menjadi dua kelompok, yaitu kelompok performa dan kelompok efisiensi.

Snapdragon 439 memiliki 8 core dengan frekuensi maksimum 2 GHz untuk 4 core pertama dan 1.45 GHz untuk 4 core sisanya. Core-core tersebut juga menggunakan arsitektur Cortex-A53 yang sama dengan MediaTek A22. Snapdragon 439 juga mendukung instruksi set ARMv8-A yang sama dengan MediaTek A22. Snapdragon 439 juga dibuat dengan proses 12 nanometer dari Samsung yang sama dengan MediaTek A22. Snapdragon 439 menggunakan teknologi big.LITTLE yang membagi 4 core pertama sebagai kelompok performa dan 4 core sisanya sebagai kelompok efisiensi.

Dari segi performa CPU, Snapdragon 439 memiliki keunggulan dibandingkan MediaTek A22 karena memiliki jumlah core yang lebih banyak, yaitu 8 core vs 4 core. Jumlah core yang lebih banyak dapat meningkatkan kemampuan multitasking dan menjalankan aplikasi yang lebih berat. Selain itu, Snapdragon 439 juga menggunakan teknologi big.LITTLE yang dapat menyesuaikan penggunaan core sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan menghemat baterai.

Untuk mengukur performa CPU secara objektif, kita dapat menggunakan benchmark seperti AnTuTu dan Geekbench. AnTuTu adalah benchmark yang mengukur performa CPU, GPU, RAM, dan I/O dalam berbagai skenario. Geekbench adalah benchmark yang mengukur performa CPU secara raw dalam single-threaded dan multi-threaded. Berikut adalah hasil benchmark dari kedua prosesor tersebut:

Benchmark MediaTek A22 Snapdragon 439
AnTuTu 10 109,625 143,610
Geekbench 6 Single-Core 329 199
Geekbench 6 Multi-Core 1,137 795

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa Snapdragon 439 unggul dalam semua benchmark dibandingkan MediaTek A22. Snapdragon 439 memiliki skor AnTuTu 10 yang lebih tinggi sekitar 31%, yang menunjukkan bahwa performa keseluruhan prosesor lebih baik. Snapdragon 439 juga memiliki skor Geekbench 6 Single-Core yang lebih tinggi sekitar 65%, yang menunjukkan bahwa performa per core lebih baik. Snapdragon 439 juga memiliki skor Geekbench 6 Multi-Core yang lebih tinggi sekitar 43%, yang menunjukkan bahwa performa multi-core lebih baik.

Performa Grafis

Grafis atau GPU (Graphics Processing Unit) adalah komponen dari sebuah prosesor yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis, seperti gambar, video, dan game. GPU memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi performanya, seperti nama, arsitektur, frekuensi, jumlah unit eksekusi, jumlah shading unit, jumlah shader, FLOPS, dan versi Vulkan, OpenCL, dan DirectX.

MediaTek A22 memiliki GPU PowerVR GE8300 yang merupakan GPU dari Imagination Technologies. GPU ini menggunakan arsitektur PowerVR Series8XE (Rogue) yang merupakan arsitektur generasi ke-8 dari PowerVR. GPU ini memiliki frekuensi maksimum 660 MHz. GPU ini memiliki 2 unit eksekusi, 8 shading unit, 16 shader, dan 20.8 FLOPS. GPU ini mendukung Vulkan 1.1, OpenCL 1.2, dan DirectX 11.

Snapdragon 439 memiliki GPU Adreno 505 yang merupakan GPU dari Qualcomm. GPU ini menggunakan arsitektur Adreno 500 yang merupakan arsitektur generasi ke-5 dari Adreno. GPU ini memiliki frekuensi maksimum 450 MHz. GPU ini memiliki 1 unit eksekusi, 48 shading unit, 48 shader, dan 43.2 FLOPS. GPU ini mendukung Vulkan 1.0, OpenCL 2.0, dan DirectX 11.

Dari segi performa grafis, Snapdragon 439 memiliki keunggulan dibandingkan MediaTek A22 karena memiliki FLOPS yang lebih tinggi, yaitu 43.2 FLOPS vs 20.8 FLOPS. FLOPS atau Floating-point Operations Per Second adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan GPU dalam melakukan operasi-operasi matematika dengan bilangan pecahan. FLOPS yang lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas grafis dan frame rate dalam game dan aplikasi grafis lainnya. Selain itu, Snapdragon 439 juga mendukung OpenCL 2.0 yang merupakan versi terbaru dari OpenCL. OpenCL atau Open Computing Language adalah framework yang memungkinkan GPU untuk digunakan untuk komputasi umum, seperti machine learning, image processing, dan lain-lain.

Untuk mengukur performa grafis secara objektif, kita dapat menggunakan benchmark seperti AnTuTu 10 dan NanoReview. AnTuTu 10 adalah benchmark yang mengukur performa GPU dalam berbagai skenario. NanoReview adalah situs web yang menyediakan tes dan benchmark untuk GPU dalam game dan aplikasi grafis populer. Berikut adalah hasil benchmark dari kedua prosesor tersebut:

Benchmark MediaTek A22 Snapdragon 439
AnTuTu 10 GPU 11,913 15,288
PUBG Mobile 46 FPS [Low]
Call of Duty: Mobile 31 FPS [Low]
Fortnite 21 FPS [Low]
Shadowgun Legends 37 FPS [Low]
World of Tanks Blitz 32 FPS [Ultra]
Mobile Legends: Bang Bang 29 FPS [Ultra]

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa Snapdragon 439 unggul dalam benchmark AnTuTu 10 GPU dibandingkan MediaTek A22. Snapdragon 439 memiliki skor AnTuTu 10 GPU yang lebih tinggi sekitar 28%, yang menunjukkan bahwa performa GPU lebih baik. Untuk tes game dan aplikasi grafis, kita tidak dapat membandingkan kedua prosesor tersebut karena NanoReview tidak menyediakan data untuk MediaTek A22. Namun, kita dapat melihat bahwa Snapdragon 439 dapat menjalankan game dan aplikasi grafis dengan frame rate yang cukup baik dan pengaturan grafis yang bervariasi.

Efisiensi Baterai

Efisiensi baterai atau daya tahan baterai adalah faktor yang menunjukkan seberapa lama sebuah prosesor dapat bekerja dengan menggunakan daya baterai yang tersedia. Efisiensi baterai dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti proses, TDP, teknologi big.LITTLE, dan manajemen daya.

MediaTek A22 dibuat dengan proses 12 nanometer dari TSMC yang merupakan proses fabrikasi yang cukup efisien. Proses yang lebih kecil dapat mengurangi konsumsi daya dan panas yang dihasilkan oleh prosesor. MediaTek A22 memiliki TDP atau Thermal Design Power sebesar 4 W. TDP adalah ukuran yang menunjukkan seberapa banyak daya yang dikonsumsi oleh prosesor dalam kondisi normal. TDP yang lebih rendah dapat menghemat daya

Also Read

Bagikan: