Exynos vs Snapdragon: Mana yang Lebih Baik untuk Smartphone Anda?

Vani Farida

Chipset adalah komponen penting yang menentukan kinerja dan fitur dari sebuah smartphone. Chipset adalah sirkuit terpadu yang mengintegrasikan berbagai macam perangkat keras, seperti CPU, GPU, modem, ISP, sensor, dan lainnya. Chipset yang baik harus mampu menjalankan berbagai macam aplikasi dan game dengan lancar, hemat daya, dan mendukung teknologi terkini.

Di pasar smartphone, ada banyak merek chipset yang bersaing, seperti MediaTek, Kirin, Apple, dan lainnya. Namun, dua merek yang paling sering dibandingkan adalah Exynos dan Snapdragon. Exynos adalah chipset buatan Samsung, sedangkan Snapdragon adalah chipset buatan Qualcomm. Kedua chipset ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan sering menjadi bahan perdebatan di kalangan penggemar smartphone.

Lalu, mana yang lebih baik antara Exynos dan Snapdragon? Apa saja perbedaan dan persamaan di antara keduanya? Bagaimana pengaruhnya terhadap performa, efisiensi baterai, dan harga smartphone? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas secara detail tentang Exynos dan Snapdragon.

Exynos: Kelebihan dan Kekurangan

Exynos adalah chipset yang dikembangkan oleh Samsung sendiri, dan biasanya digunakan pada smartphone buatan Samsung, terutama di pasar Asia, Eropa, dan Afrika. Exynos juga pernah digunakan oleh merek lain, seperti Meizu, Vivo, dan Motorola. Exynos merupakan generasi penerus dari chipset Samsung sebelumnya, seperti S3C, S5L, dan S5P.

Exynos memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Kinerja grafis yang tinggi. Exynos biasanya menggunakan GPU Mali atau PowerVR, yang memiliki performa yang baik dalam menjalankan game dan aplikasi grafis. Contohnya, Exynos 2100 yang digunakan pada Samsung Galaxy S21 series menggunakan GPU Mali-G78, yang mampu menghasilkan frame rate yang tinggi dan kualitas gambar yang tajam.
  • Fitur unggulan dari Samsung. Exynos mendukung beberapa fitur khas dari Samsung, seperti Samsung Pay, Samsung DeX, dan Samsung Knox. Samsung Pay adalah layanan pembayaran nirkabel yang memanfaatkan teknologi MST (Magnetic Secure Transmission) dan NFC (Near Field Communication). Samsung DeX adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan smartphone ke monitor, keyboard, dan mouse, dan menjadikannya seperti komputer. Samsung Knox adalah fitur keamanan yang melindungi data dan privasi pengguna dari ancaman malware, phishing, dan lainnya.
  • Integrasi dengan perangkat Samsung lainnya. Exynos memiliki keunggulan dalam hal kompatibilitas dan koneksi dengan perangkat Samsung lainnya, seperti tablet, smartwatch, earphone, dan lainnya. Exynos juga mendukung teknologi seperti eSIM, UWB (Ultra Wide Band), dan Wi-Fi 6E, yang memudahkan pengguna untuk berbagi data dan mengontrol perangkat lainnya.

Namun, Exynos juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Performa CPU yang kurang konsisten. Exynos sering dikritik karena performa CPU-nya yang kurang konsisten, terutama pada seri-seri sebelumnya. Exynos biasanya menggunakan inti ARM murni, inti custom, atau campuran dari keduanya. Inti custom adalah inti yang dikembangkan oleh Samsung sendiri, seperti Exynos M Series. Namun, inti custom ini sering mengalami masalah seperti panas berlebih, boros daya, dan throttling (penurunan kecepatan untuk menghindari overheat). Contohnya, Exynos 990 yang digunakan pada Samsung Galaxy S20 series sering mendapat keluhan karena performa CPU-nya yang jauh di bawah Snapdragon 865, yang digunakan pada varian yang sama di pasar Amerika dan China.
  • Ketersediaan yang terbatas. Exynos hanya tersedia pada smartphone buatan Samsung, dan hanya di beberapa pasar tertentu. Hal ini membuat pengguna yang ingin mencoba Exynos harus membeli smartphone Samsung, dan mungkin harus mengimpornya dari negara lain. Selain itu, Exynos juga kurang mendapat dukungan dari komunitas pengembang, seperti custom ROM, kernel, dan mod, yang biasanya lebih banyak tersedia untuk Snapdragon.

Snapdragon: Kelebihan dan Kekurangan

Snapdragon adalah chipset yang dikembangkan oleh Qualcomm, salah satu produsen chipset terkemuka di dunia. Snapdragon digunakan oleh banyak merek smartphone, seperti Xiaomi, OnePlus, Oppo, Vivo, Sony, LG, dan lainnya. Snapdragon juga digunakan oleh Samsung untuk varian smartphone-nya di pasar Amerika dan China.

Snapdragon memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Performa CPU yang unggul. Snapdragon biasanya menggunakan inti ARM murni atau inti custom yang dikembangkannya sendiri, seperti Kryo. Inti custom ini memiliki performa yang sangat baik dalam menjalankan berbagai macam aplikasi dan game. Contohnya, Snapdragon 888 yang digunakan pada smartphone flagship terbaru memiliki CPU Kryo 680, yang mampu mencapai kecepatan hingga 2,84 GHz dan mendukung arsitektur ARMv8.5, yang meningkatkan performa dan efisiensi.
  • Efisiensi daya yang baik. Snapdragon dikenal sebagai chipset yang hemat daya, karena memiliki optimalisasi yang baik dalam mengatur penggunaan daya sesuai dengan kebutuhan. Snapdragon juga memiliki fitur seperti Quick Charge, yang mempercepat proses pengisian daya baterai. Contohnya, Quick Charge 5 yang didukung oleh Snapdragon 888 dapat mengisi daya baterai 4500 mAh dari 0% hingga 50% dalam waktu 5 menit.
  • Dukungan teknologi terkini. Snapdragon mendukung berbagai teknologi terkini yang meningkatkan pengalaman pengguna, seperti 5G, AI, kamera, dan lainnya. Snapdragon memiliki modem 5G yang terintegrasi, yang memungkinkan pengguna untuk menikmati kecepatan internet yang sangat cepat dan latensi yang rendah. Snapdragon juga memiliki AI Engine, yang merupakan platform untuk menjalankan berbagai fungsi berbasis AI, seperti pengenalan wajah, pemrosesan gambar, asisten virtual, dan lainnya. Snapdragon juga memiliki Spectra ISP, yang merupakan pemroses sinyal gambar yang meningkatkan kualitas kamera, seperti resolusi, zoom, autofokus, HDR, dan lainnya.

Namun, Snapdragon juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Kinerja grafis yang kurang baik. Snapdragon biasanya menggunakan GPU Adreno, yang merupakan GPU buatan Qualcomm sendiri. GPU ini memiliki kinerja yang kurang baik dibandingkan dengan GPU Mali atau PowerVR, yang digunakan oleh Exynos atau Apple. GPU Adreno sering mengalami masalah seperti stuttering, alias patah-patah, saat menjalankan game atau aplikasi grafis yang berat. Contohnya, Adreno 660 yang digunakan oleh Snapdragon 888 memiliki performa yang lebih rendah dari Mali-G78 yang digunakan oleh Exynos 2100, terutama dalam hal frame rate dan stabilitas.
  • Harga yang mahal. Snapdragon adalah chipset yang mahal, karena memiliki kualitas dan reputasi yang baik. Hal ini membuat harga smartphone yang menggunakan Snapdragon juga menjadi mahal, terutama untuk seri-seri flagship. Contohnya, Xiaomi Mi 11 yang menggunakan Snapdragon 888 dibanderol dengan harga sekitar Rp 10 juta, sedangkan Samsung Galaxy S21 yang menggunakan Exynos 2100 dibanderol dengan harga sekitar Rp 8 juta.

Perbandingan Performa

Salah satu faktor yang sering digunakan untuk membandingkan Exynos dan Snapdragon adalah performa. Performa adalah kemampuan chipset

Also Read

Bagikan: