Exynos vs Snapdragon: Perbedaan dan Perbandingan Chipset Samsung

Daliman Rajata

Samsung adalah salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, yang dikenal dengan seri Galaxy-nya yang menawarkan layar berkualitas tinggi, kamera canggih, dan fitur premium lainnya. Namun, ada satu hal yang membedakan ponsel Samsung di berbagai pasar, yaitu chipset yang digunakan. Samsung biasanya menawarkan dua varian chipset untuk seri Galaxy S, yaitu Exynos dan Snapdragon, tergantung pada wilayah. Exynos adalah chipset buatan Samsung sendiri, sedangkan Snapdragon adalah chipset buatan Qualcomm, perusahaan Amerika yang memimpin pasar prosesor mobile.

Exynos dan Snapdragon adalah chipset yang berbeda, yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan dan perbandingan antara Exynos dan Snapdragon, berdasarkan beberapa aspek, seperti spesifikasi teknis, kinerja, daya tahan baterai, dan kualitas kamera. Kita juga akan melihat beberapa contoh ponsel Samsung yang menggunakan Exynos dan Snapdragon, serta bagaimana pengalaman penggunaannya.

Spesifikasi Teknis

Exynos dan Snapdragon adalah chipset yang terdiri dari beberapa komponen, seperti CPU, GPU, modem, AI, dan lainnya. CPU adalah unit pemrosesan pusat yang bertanggung jawab untuk menjalankan aplikasi dan sistem operasi. GPU adalah unit pemrosesan grafis yang bertanggung jawab untuk menghasilkan grafik dan efek visual. Modem adalah komponen yang menghubungkan ponsel dengan jaringan seluler, seperti 4G atau 5G. AI adalah kecerdasan buatan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan ponsel dalam hal pengenalan wajah, fotografi, dan lainnya.

Exynos dan Snapdragon memiliki spesifikasi teknis yang berbeda, tergantung pada generasi dan modelnya. Misalnya, Exynos 2100 dan Snapdragon 888 adalah chipset yang digunakan untuk seri Galaxy S21 pada tahun 2021. Kedua chipset ini memiliki CPU octa-core, yang terdiri dari empat core berkinerja tinggi dan empat core hemat daya. Namun, Exynos 2100 memiliki clock speed yang lebih tinggi, yaitu 2,9 GHz, dibandingkan dengan Snapdragon 888 yang memiliki clock speed 2,84 GHz. Ini berarti bahwa Exynos 2100 dapat menjalankan aplikasi lebih cepat, tetapi juga lebih boros daya.

Sementara itu, Snapdragon 888 memiliki GPU yang lebih baik, yaitu Adreno 660, dibandingkan dengan Exynos 2100 yang memiliki GPU Mali-G78 MP14. GPU Adreno 660 dapat menghasilkan grafik yang lebih halus dan detail, terutama untuk game dan aplikasi berat. Ini berarti bahwa Snapdragon 888 lebih cocok untuk pengguna yang suka bermain game, tetapi juga lebih panas.

Selain itu, Snapdragon 888 juga memiliki modem yang lebih baik, yaitu Snapdragon X60, dibandingkan dengan Exynos 2100 yang memiliki modem Exynos 5123. Modem Snapdragon X60 dapat mendukung jaringan 5G sub-6 GHz dan mmWave, serta agregasi carrier hingga 7,5 Gbps. Ini berarti bahwa Snapdragon 888 dapat mengakses internet dengan kecepatan yang lebih tinggi dan stabil, terutama di daerah yang memiliki jaringan 5G.

Sedangkan untuk AI, Exynos 2100 memiliki keunggulan, yaitu NPU (Neural Processing Unit) tri-core, dibandingkan dengan Snapdragon 888 yang memiliki NPU hexa-core. NPU Exynos 2100 dapat melakukan 26 TOPS (trillion operations per second), sedangkan NPU Snapdragon 888 hanya dapat melakukan 26 TOPS. Ini berarti bahwa Exynos 2100 dapat melakukan tugas-tugas AI, seperti pengenalan wajah, pengoptimalan kamera, dan lainnya, dengan lebih cepat dan akurat.

Kinerja

Spesifikasi teknis tidak selalu mencerminkan kinerja nyata dari sebuah chipset. Untuk mengukur kinerja, kita dapat menggunakan beberapa alat tes, seperti benchmark, gaming, dan stres tes. Benchmark adalah alat yang menguji kemampuan CPU, GPU, dan AI dari sebuah chipset, dengan memberikan skor numerik yang dapat dibandingkan. Gaming adalah alat yang menguji kemampuan grafis dari sebuah chipset, dengan menjalankan game-game populer dan mengukur frame rate dan kualitasnya. Stres tes adalah alat yang menguji kemampuan daya tahan dari sebuah chipset, dengan menjalankan aplikasi berat secara terus-menerus dan mengukur suhu dan konsumsi daya.

Berdasarkan beberapa alat tes yang ada, kita dapat melihat bahwa Exynos dan Snapdragon memiliki kinerja yang berbeda, tergantung pada aspek yang diuji. Misalnya, berdasarkan benchmark AnTuTu, yang menguji CPU, GPU, memori, dan UX, Snapdragon 888 mendapatkan skor 708.000, sedangkan Exynos 2100 mendapatkan skor 667.000. Ini menunjukkan bahwa Snapdragon 888 memiliki kinerja yang lebih baik secara keseluruhan, terutama untuk GPU.

Namun, berdasarkan benchmark Geekbench, yang menguji CPU, Exynos 2100 mendapatkan skor 1.100 untuk single-core dan 3.600 untuk multi-core, sedangkan Snapdragon 888 mendapatkan skor 1.100 untuk single-core dan 3.400 untuk multi-core. Ini menunjukkan bahwa Exynos 2100 memiliki kinerja yang lebih baik untuk multi-core, yang berarti dapat menjalankan lebih banyak aplikasi secara bersamaan.

Sementara itu, berdasarkan gaming, Snapdragon 888 juga unggul, terutama untuk game-game berat, seperti PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, dan Genshin Impact. Snapdragon 888 dapat menjalankan game-game ini dengan frame rate yang lebih tinggi dan stabil, serta kualitas grafis yang lebih baik, dibandingkan dengan Exynos 2100. Ini karena GPU Adreno 660 yang lebih kuat, serta dukungan driver grafis yang lebih baik dari Qualcomm.

Sedangkan untuk stres tes, Exynos 2100 memiliki keunggulan, yaitu dapat menjaga suhu yang lebih rendah dan konsumsi daya yang lebih hemat, dibandingkan dengan Snapdragon 888. Ini karena clock speed yang lebih rendah, serta proses fabrikasi yang lebih baik, yaitu 5 nm EUV, dibandingkan dengan Snapdragon 888 yang menggunakan 5 nm LPE. Ini berarti bahwa Exynos 2100 dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah panas, terutama saat menjalankan aplikasi berat.

Daya Tahan Baterai

Daya tahan baterai adalah salah satu aspek yang penting untuk sebuah ponsel, karena menentukan seberapa lama ponsel dapat digunakan tanpa perlu diisi ulang. Daya tahan baterai dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kapasitas baterai, pengaturan layar, penggunaan aplikasi, dan tentu saja, chipset. Chipset yang boros daya akan menguras baterai lebih cepat, sedangkan chipset yang hemat daya akan membuat baterai lebih awet.

Exynos dan Snapdragon memiliki pengaruh yang berbeda terhadap daya tahan baterai, tergantung pada komponen dan fitur yang digunakan. Misalnya, berdasarkan tes baterai PCMark, yang menguji baterai dengan menjalankan skenario penggunaan sehari-hari, Snapdragon 888 memiliki daya tahan baterai yang lebih baik, yaitu 10 jam 48 menit, dibandingkan dengan Exynos 2100 yang memiliki daya tahan baterai 9 jam 53 menit. Ini menunjukkan bahwa Snapdragon 888 lebih hemat daya, terutama untuk CPU dan GPU.

Namun, berdasarkan tes baterai video, yang menguji baterai dengan memutar video secara terus-menerus, Exynos 2100 memiliki daya tahan baterai yang lebih baik, yaitu 17 jam 2 menit, dibandingkan dengan Snapdragon 888 yang memiliki daya tahan baterai 16 jam 8 menit. Ini menunjukkan bahwa Exynos 2100 lebih hemat daya, terutama untuk layar dan modem.

Selain itu, Exynos 2100 juga memiliki fit

Also Read

Bagikan: