Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi hasil perikanan. Berbagai inovasi dan riset dilakukan untuk meningkatkan kualitas, nilai tambah, dan daya saing produk perikanan Indonesia. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai teknologi hasil perikanan yang dikembangkan di UB, meliputi aspek pengolahan, pengawetan, dan diversifikasi produk.
1. Teknologi Pengolahan Ikan Berbasis Nilai Tambah
Teknologi pengolahan ikan di UB diarahkan untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang tinggi. Hal ini mencakup berbagai metode pengolahan, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih. Salah satu fokus utama adalah pengembangan produk olahan ikan siap saji (ready-to-eat) yang praktis dan memiliki daya simpan yang lebih lama. Contohnya, riset mengenai pembuatan nugget ikan, bakso ikan, sosis ikan, dan berbagai jenis makanan olahan ikan lainnya dengan penambahan bahan-bahan alami untuk meningkatkan cita rasa dan nilai gizi. Penelitian juga difokuskan pada optimasi proses pengolahan untuk mendapatkan tekstur, rasa, dan aroma yang optimal. Tidak hanya itu, UB juga mengembangkan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan meminimalisir limbah produksi. Aspek keamanan pangan juga menjadi prioritas utama, dengan penerapan standar keamanan pangan yang ketat dalam setiap proses pengolahan. Riset ini seringkali melibatkan kolaborasi dengan industri perikanan untuk memastikan teknologi yang dikembangkan dapat diadopsi dan diterapkan secara luas. Beberapa penelitian juga berfokus pada pemanfaatan limbah ikan menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pembuatan tepung ikan, kolagen, dan minyak ikan.
2. Teknik Pengawetan Ikan Modern untuk Memperpanjang Daya Simpan
Pengawetan ikan merupakan aspek krusial dalam menjaga kualitas dan mencegah kerusakan. UB mengembangkan berbagai teknik pengawetan modern yang efektif dan efisien. Salah satunya adalah penggunaan teknologi pengeringan modern, seperti pengeringan vakum dan pengeringan beku (freeze drying), yang mampu mempertahankan kualitas nutrisi dan organoleptik ikan lebih baik dibandingkan metode pengeringan konvensional. Selain itu, UB juga meneliti penerapan teknologi iradiasi dan teknologi High Pressure Processing (HPP) untuk pengawetan ikan. Iradiasi memanfaatkan radiasi pengion untuk membunuh mikroorganisme penyebab kerusakan, sementara HPP menggunakan tekanan tinggi untuk menginaktivasi mikroorganisme tanpa merusak tekstur ikan. Kedua teknologi ini menawarkan solusi pengawetan yang efektif dan aman, memperpanjang daya simpan ikan dan mengurangi potensi pembusukan. Penelitian juga meneliti penggunaan bahan pengawet alami seperti ekstrak tumbuhan untuk menggantikan bahan pengawet kimia sintetis yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Pengembangan metode pengawetan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam riset ini.
3. Pengembangan Produk Diversifikasi Hasil Perikanan
UB juga aktif dalam mengembangkan produk diversifikasi hasil perikanan untuk meningkatkan nilai ekonomis dan memanfaatkan sumber daya perikanan secara optimal. Ini meliputi penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang memanfaatkan berbagai jenis ikan dan hasil laut lainnya. Contohnya, pengembangan produk kosmetik dari bahan baku ikan seperti kolagen ikan untuk pembuatan krim dan pelembab. Minyak ikan juga diolah menjadi suplemen kesehatan yang kaya akan asam lemak omega-3. Kulit ikan dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan tas dan aksesoris lainnya, sehingga memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai jual tinggi. Penelitian ini tidak hanya fokus pada inovasi produk, tetapi juga pada aspek pemasaran dan pengemasan untuk meningkatkan daya saing produk di pasar. Studi kelayakan ekonomi dan analisis pasar juga dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan daya tarik produk di pasar konsumen.
4. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Industri Perikanan
UB juga berperan penting dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam industri perikanan. Pengembangan sistem informasi manajemen perikanan, misalnya, dapat membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam rantai pasok perikanan. Sistem ini dapat mencakup penelusuran produk (traceability), manajemen kualitas, dan pengendalian mutu. Aplikasi berbasis mobile juga dikembangkan untuk memudahkan akses informasi pasar, harga komoditas, dan teknologi pengolahan bagi nelayan dan pembudidaya ikan. Pengembangan e-commerce untuk pemasaran produk perikanan juga menjadi fokus riset, memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan akses bagi pelaku usaha perikanan. Pemanfaatan data dan analisis big data dalam industri perikanan juga dikaji untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif.
5. Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pengolahan Hasil Perikanan
Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan mendorong UB untuk mengembangkan teknologi pengolahan hasil perikanan yang ramah lingkungan. Riset fokus pada pengurangan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab. Penggunaan teknologi pengolahan air limbah yang efektif menjadi penting untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Pengembangan teknologi pengeringan yang hemat energi dan penggunaan bahan-bahan alami sebagai pengganti bahan kimia sintetis juga menjadi prioritas. Selain itu, penelitian juga diarahkan pada optimasi proses produksi untuk mengurangi penggunaan bahan baku dan energi, sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan. Aspek keberlanjutan ini penting untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan lingkungan sekitarnya.
6. Kolaborasi dan Transfer Teknologi kepada Masyarakat
UB tidak hanya melakukan riset dan pengembangan teknologi, tetapi juga aktif dalam mentransfer teknologi kepada masyarakat, khususnya para nelayan dan pembudidaya ikan. Pelatihan dan pendampingan diberikan untuk memastikan teknologi yang dikembangkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Kolaborasi dengan lembaga pemerintah, industri perikanan, dan komunitas lokal juga dijalin untuk mempercepat proses adopsi teknologi dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. Program penyuluhan dan pelatihan yang komprehensif sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pelaku usaha perikanan, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal dan meningkatkan pendapatan mereka. Pembentukan pusat pelatihan dan inkubator bisnis juga dapat membantu dalam pengembangan usaha perikanan berbasis teknologi. Upaya ini memastikan bahwa hasil riset di UB dapat berkontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan sektor perikanan di Indonesia.