MediaTek 8100 Ultra vs Snapdragon 888: Duel Prosesor Flagship Terbaru

Daliman Rajata

MediaTek dan Qualcomm adalah dua produsen prosesor smartphone terbesar di dunia. Keduanya selalu berkompetisi untuk menghadirkan prosesor terbaik dengan performa, efisiensi, dan fitur yang luar biasa. Pada akhir tahun 2022, MediaTek meluncurkan prosesor flagship terbarunya, yaitu MediaTek 8100 Ultra. Prosesor ini diklaim sebagai prosesor 5G tercepat dan tercanggih yang pernah dibuat oleh MediaTek. Sementara itu, pada awal tahun 2023, Qualcomm juga merilis prosesor flagship terbarunya, yaitu Snapdragon 888. Prosesor ini merupakan penerus dari Snapdragon 865 yang telah menjadi andalan banyak smartphone premium di tahun 2022. Lalu, bagaimana perbandingan antara MediaTek 8100 Ultra dan Snapdragon 888? Mana yang lebih unggul dalam hal performa, fitur, dan efisiensi? Artikel ini akan membahas secara detail tentang kedua prosesor tersebut.

Arsitektur CPU

Salah satu aspek penting yang mempengaruhi performa prosesor adalah arsitektur CPU yang digunakan. Arsitektur CPU adalah desain dasar dari unit pemrosesan pusat yang menentukan bagaimana prosesor dapat menjalankan instruksi-instruksi dari program. Arsitektur CPU yang lebih baru dan lebih canggih biasanya dapat meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan kompatibilitas prosesor.

MediaTek 8100 Ultra dan Snapdragon 888 sama-sama menggunakan arsitektur CPU ARMv8.2-A yang merupakan arsitektur terbaru dari ARM. Arsitektur ini mendukung fitur-fitur seperti big.LITTLE, Heterogeneous Multi-Processing (HMP), dan DynamIQ. Fitur big.LITTLE memungkinkan prosesor untuk memiliki dua jenis core yang berbeda, yaitu core yang berperforma tinggi (big) dan core yang hemat daya (LITTLE). Fitur HMP memungkinkan prosesor untuk menggunakan semua core secara bersamaan untuk meningkatkan performa. Fitur DynamIQ memungkinkan prosesor untuk mengatur frekuensi dan tegangan masing-masing core secara dinamis sesuai dengan kebutuhan.

MediaTek 8100 Ultra dan Snapdragon 888 juga sama-sama menggunakan konfigurasi octa-core, yaitu memiliki delapan core yang terdiri dari empat core big dan empat core LITTLE. Namun, ada perbedaan dalam jenis core yang digunakan oleh kedua prosesor tersebut. MediaTek 8100 Ultra menggunakan empat core big Cortex-A78 yang beroperasi pada frekuensi maksimum 2,85 GHz dan empat core LITTLE Cortex-A55 yang beroperasi pada frekuensi maksimum 2 GHz. Sementara itu, Snapdragon 888 menggunakan satu core big Cortex-X1 yang beroperasi pada frekuensi maksimum 2,84 GHz, tiga core big Cortex-A78 yang beroperasi pada frekuensi maksimum 2,42 GHz, dan empat core LITTLE Cortex-A55 yang beroperasi pada frekuensi maksimum 1,8 GHz.

Cortex-X1 adalah core terbaru dari ARM yang dirancang khusus untuk memberikan performa tertinggi dalam arsitektur DynamIQ. Core ini diklaim dapat memberikan peningkatan performa hingga 30% dibandingkan dengan Cortex-A77 yang digunakan oleh Snapdragon 865. Cortex-X1 juga mendukung fitur-fitur seperti machine learning, augmented reality, dan gaming. Cortex-A78 adalah core yang juga baru dari ARM yang dirancang untuk memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi. Core ini diklaim dapat memberikan peningkatan performa hingga 20% dan penurunan konsumsi daya hingga 50% dibandingkan dengan Cortex-A77.

Dari segi arsitektur CPU, Snapdragon 888 memiliki keunggulan dengan adanya core Cortex-X1 yang dapat memberikan performa lebih tinggi daripada core Cortex-A78 yang digunakan oleh MediaTek 8100 Ultra. Namun, MediaTek 8100 Ultra juga memiliki keunggulan dengan memiliki frekuensi core yang lebih tinggi daripada Snapdragon 888. Selain itu, MediaTek 8100 Ultra juga mendukung fitur HMP yang memungkinkan prosesor untuk menggunakan semua core secara bersamaan, sedangkan Snapdragon 888 tidak mendukung fitur ini. Fitur HMP dapat meningkatkan performa prosesor dalam menjalankan aplikasi-aplikasi yang membutuhkan banyak core.

Arsitektur GPU

Selain CPU, prosesor smartphone juga memiliki unit pemrosesan grafis atau GPU yang bertanggung jawab untuk menghasilkan grafis pada layar. GPU sangat penting untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berbasis grafis, seperti game, video, dan foto. GPU yang lebih baik dapat memberikan kualitas grafis yang lebih tinggi, frame rate yang lebih lancar, dan dukungan terhadap fitur-fitur grafis terbaru.

MediaTek 8100 Ultra dan Snapdragon 888 sama-sama menggunakan arsitektur GPU yang berbeda. MediaTek 8100 Ultra menggunakan GPU Mali-G610 MP6 yang merupakan GPU terbaru dari ARM. GPU ini memiliki enam core yang beroperasi pada frekuensi maksimum 950 MHz. GPU ini mendukung fitur-fitur seperti Vulkan 1.2, OpenCL 2.0, OpenGL ES 3.2, dan DirectX 12. GPU ini juga mendukung teknologi HyperEngine 3.0 yang merupakan teknologi eksklusif dari MediaTek untuk meningkatkan pengalaman gaming. Teknologi ini meliputi fitur-fitur seperti ray tracing, network optimization, resource management, dan picture quality enhancement.

Snapdragon 888 menggunakan GPU Adreno 660 yang merupakan GPU terbaru dari Qualcomm. GPU ini memiliki frekuensi maksimum 840 MHz dan diklaim dapat memberikan peningkatan performa hingga 35% dan penurunan konsumsi daya hingga 20% dibandingkan dengan Adreno 650 yang digunakan oleh Snapdragon 865. GPU ini mendukung fitur-fitur seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, OpenGL ES 3.2, dan DirectX 12. GPU ini juga mendukung teknologi Snapdragon Elite Gaming yang merupakan teknologi eksklusif dari Qualcomm untuk meningkatkan pengalaman gaming. Teknologi ini meliputi fitur-fitur seperti variable rate shading, game color plus, game quick touch, game smoother, dan desktop forward rendering.

Dari segi arsitektur GPU, Snapdragon 888 memiliki keunggulan dengan adanya GPU Adreno 660 yang dapat memberikan performa lebih tinggi dan efisiensi lebih baik daripada GPU Mali-G610 MP6 yang digunakan oleh MediaTek 8100 Ultra. Namun, MediaTek 8100 Ultra juga memiliki keunggulan dengan memiliki frekuensi GPU yang lebih tinggi dan fitur ray tracing yang belum didukung oleh Snapdragon 888. Selain itu, kedua prosesor juga memiliki teknologi-teknologi eksklusif yang dapat meningkatkan pengalaman gaming pada smartphone.

Modem 5G

Salah satu fitur utama yang menjadi daya tarik dari prosesor flagship terbaru adalah dukungan terhadap jaringan 5G yang merupakan jaringan generasi kelima yang menawarkan kecepatan dan kapasitas yang jauh lebih besar daripada jaringan 4G. Jaringan 5G dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dalam hal browsing, streaming, gaming, dan lain-lain. Untuk dapat terhubung dengan jaringan 5G, prosesor smartphone harus memiliki modem 5G yang merupakan perangkat yang bertugas untuk mengirim dan menerima sinyal 5G.

MediaTek 8100 Ultra dan Snapdragon 888 sama-sama memiliki modem 5G yang terintegrasi dalam prosesor, yaitu modem 5G yang menjadi bagian dari prosesor dan tidak membutuhkan chip tambahan. Modem 5G yang terintegrasi dapat memberikan keuntungan dalam hal efisiensi daya, ukuran, dan biaya. Modem 5G yang digunakan oleh MediaTek 8100 Ultra adalah MediaTek M80 yang merupakan modem 5G terbaru dari MediaTek. Modem ini mendukung jaringan 5G sub-6 GHz dan mmWave yang merupakan dua jenis jaringan 5G yang berbeda dalam hal frekuensi, cakupan, dan kecepatan. Modem ini juga mendukung fitur-fitur seperti dual 5G SIM, carrier aggregation, dynamic spectrum sharing, dan ultra save. Modem ini mampu mendukung kecepatan download hingga 4,7 Gbps dan kecepatan upload

Also Read

Bagikan: