Mediatek Dimensity 7030 vs Snapdragon 865: Perbandingan Menyeluruh untuk Pengguna Smartphone

Bakiman Wacana

Perkembangan teknologi chipset smartphone semakin pesat. Dua nama besar, Mediatek dan Qualcomm, terus bersaing ketat menghadirkan prosesor yang handal dan efisien. Dalam pertarungan ini, kita akan membandingkan Mediatek Dimensity 7030 dengan Snapdragon 865, dua chipset yang memiliki segmen pasar yang berbeda, namun menarik untuk dibandingkan dari berbagai aspek. Snapdragon 865, meskipun sudah lebih tua, tetap menjadi benchmark penting, sementara Dimensity 7030 mewakili perkembangan terbaru Mediatek di kelas menengah atas.

1. Arsitektur dan Proses Manufaktur

Snapdragon 865, diluncurkan pada tahun 2019, dibangun dengan arsitektur Kryo 585 yang merupakan custom design dari Qualcomm berdasarkan ARM Cortex-A77 dan A55. Ia diproduksi menggunakan proses 7nm EUV dari Samsung, yang pada masanya merupakan teknologi yang cukup canggih. Proses 7nm memungkinkan kepadatan transistor yang tinggi, yang berujung pada kinerja yang baik dan efisiensi daya yang relatif bagus. Namun, dibandingkan dengan teknologi yang lebih baru, efisiensinya mulai terlihat kurang optimal.

Dimensity 7030, di sisi lain, dibangun dengan menggunakan proses 6nm TSMC. Proses fabrikasi yang lebih baru ini memungkinkan efisiensi daya yang lebih baik dan kinerja yang lebih tinggi per watt dibandingkan dengan Snapdragon 865. Walaupun tidak diungkapkan secara eksplisit arsitektur custom dari Mediatek, Dimensity 7030 memanfaatkan CPU ARM Cortex-A78 dan A55, yang menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi dibanding generasi sebelumnya. Perbedaan proses manufaktur ini menjadi faktor kunci perbedaan performa dan konsumsi daya antara kedua chipset. Keunggulan Dimensity 7030 di sini terlihat jelas, berkat kemajuan teknologi fabrikasi.

2. Performa CPU dan GPU

Snapdragon 865 memiliki CPU octa-core dengan konfigurasi 1x Kryo 585 Prime (Cortex-A77 based) hingga 2.84 GHz, 3x Kryo 585 Gold (Cortex-A77 based) hingga 2.42 GHz, dan 4x Kryo 585 Silver (Cortex-A55 based) hingga 1.8 GHz. Sementara itu, Dimensity 7030 mengusung konfigurasi octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A78 hingga 2.2 GHz dan 6x Cortex-A55 hingga 2.0 GHz. Pada angka clock speed, Snapdragon 865 terlihat lebih unggul, terutama pada core utama. Namun, performa sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh clock speed semata. Arsitektur, optimasi software dan proses manufaktur memainkan peran penting. Uji benchmark menunjukkan bahwa Dimensity 7030 memiliki performa yang sangat kompetitif, bahkan dalam beberapa kasus dapat menyamai atau bahkan melampaui Snapdragon 865 dalam tugas-tugas tertentu, berkat peningkatan efisiensi dari proses 6nm.

Untuk GPU, Snapdragon 865 menggunakan Adreno 650, sedangkan Dimensity 7030 menggunakan Mali-G68 MC4. Adreno 650 secara umum dikenal sebagai GPU yang powerful di kelasnya pada saat peluncuran. Mali-G68 MC4, meski berada di kelas yang sedikit berbeda, menawarkan performa yang cukup memuaskan untuk keperluan gaming dan multimedia. Perbandingan performa GPU keduanya sangat bergantung pada game dan setting grafis yang digunakan. Secara umum, Adreno 650 cenderung sedikit lebih unggul dalam performa puncak, tetapi Mali-G68 MC4 menawarkan efisiensi daya yang lebih baik.

3. Konektivitas dan Fitur Lainnya

Snapdragon 865 mendukung konektivitas 5G mmWave dan sub-6 GHz, serta Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1. Fitur-fitur ini sudah cukup canggih pada masanya. Dimensity 7030 juga mendukung 5G sub-6 GHz, Wi-Fi 6, dan Bluetooth 5.3. Meskipun Dimensity 7030 tidak memiliki dukungan mmWave, hal ini tidak terlalu menjadi kekurangan mengingat jangkauan mmWave masih terbatas di banyak negara. Bluetooth 5.3 pada Dimensity 7030 menawarkan peningkatan efisiensi daya dan konektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan Bluetooth 5.1 pada Snapdragon 865.

Kedua chipset juga mendukung fitur-fitur seperti fast charging, teknologi kamera yang canggih, dan kemampuan pemrosesan AI. Namun, detail implementasi dan kemampuannya akan berbeda tergantung pada perangkat keras smartphone yang menggunakan chipset tersebut.

4. Konsumsi Daya dan Temperatur

Salah satu area di mana Dimensity 7030 menunjukkan keunggulan signifikan adalah konsumsi daya. Proses fabrikasi 6nm yang lebih efisien secara signifikan mengurangi konsumsi daya dibandingkan dengan proses 7nm pada Snapdragon 865. Ini menghasilkan peningkatan masa pakai baterai pada perangkat yang menggunakan Dimensity 7030. Lebih rendahnya konsumsi daya juga berdampak pada suhu operasi perangkat, yang cenderung lebih rendah dan lebih terkontrol pada Dimensity 7030, terutama di bawah beban kerja berat. Snapdragon 865, meskipun tidak boros daya, dapat menghasilkan panas yang lebih signifikan dibandingkan dengan Dimensity 7030 dalam skenario penggunaan intensif.

5. Harga dan Ketersediaan

Snapdragon 865, sebagai chipset flagship yang lebih tua, sudah tidak digunakan secara luas pada smartphone baru. Oleh karena itu, perbandingan harga langsung akan sulit untuk dibuat. Namun, perangkat-perangkat yang masih menggunakan Snapdragon 865 di pasaran biasanya dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perangkat baru yang menggunakan Dimensity 7030, yang biasanya mengisi segmen harga menengah atas. Dimensity 7030 dapat ditemukan di berbagai perangkat kelas menengah atas yang baru diluncurkan, dengan rentang harga yang bervariasi tergantung pada spesifikasi keseluruhan smartphone.

6. Kesimpulan dari Perbandingan (Tidak termasuk dalam permintaan, namun informasi tambahan yang penting)

Meskipun Snapdragon 865 merupakan chipset flagship yang handal pada masanya, Dimensity 7030 menunjukkan kemajuan teknologi yang signifikan dalam hal efisiensi daya, proses manufaktur, dan beberapa aspek kinerja. Pemilihan antara kedua chipset tergantung pada kebutuhan dan prioritas pengguna. Jika mencari kinerja puncak absolut dan fitur tercanggih (terutama 5G mmWave), Snapdragon 865 mungkin masih relevan jika ditemukan di perangkat yang harganya jauh lebih terjangkau. Namun, jika prioritasnya adalah efisiensi daya, suhu operasi yang lebih rendah, dan fitur-fitur terbaru dengan harga yang masih kompetitif di kelas menengah atas, maka Dimensity 7030 menjadi pilihan yang lebih baik. Perlu diingat juga bahwa performa actual juga bergantung pada optimasi software dan perangkat keras keseluruhan smartphone, bukan hanya pada chipset semata.

Also Read

Bagikan:

Tags