Mediatek Dimensity 810 vs Snapdragon 695: Perbandingan Lengkap untuk Ponsel Menengah

Ajiono Mansur

Memilih prosesor yang tepat untuk smartphone baru bisa membingungkan, terutama di segmen menengah. Dua chip yang sering dibandingkan adalah Mediatek Dimensity 810 dan Qualcomm Snapdragon 695. Keduanya menjanjikan performa yang handal dengan harga yang terjangkau, namun mana yang lebih unggul? Artikel ini akan membandingkan kedua chipset secara mendalam, menganalisis arsitektur, performa, konektivitas, efisiensi daya, dan fitur lainnya.

1. Arsitektur dan Manufaktur: Perbedaan Inti

Dimensity 810 dan Snapdragon 695 dibangun dengan arsitektur yang berbeda, yang memengaruhi performanya. Dimensity 810 diproduksi menggunakan proses 6nm TSMC, sementara Snapdragon 695 menggunakan proses 6nm Samsung. Meskipun keduanya menggunakan proses 6nm, terdapat perbedaan dalam efisiensi daya dan performa. Proses manufaktur 6nm TSMC umumnya dianggap sedikit lebih maju dari Samsung dalam hal efisiensi energi dan kepadatan transistor, meskipun perbedaannya mungkin tidak selalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari.

Dimensity 810 menggunakan CPU octa-core yang terdiri dari dua inti Cortex-A78 berkecepatan tinggi hingga 2.4 GHz dan enam inti Cortex-A55 yang hemat energi untuk tugas-tugas ringan. Arsitektur ini menekankan pada performa inti besar untuk aplikasi yang menuntut, sementara inti kecil menghemat daya selama penggunaan normal.

Snapdragon 695, di sisi lain, juga menggunakan CPU octa-core, tetapi dengan konfigurasi yang sedikit berbeda. Ia memiliki dua inti Kryo 660 Gold (berbasis Cortex-A77) berkecepatan hingga 2.2 GHz dan enam inti Kryo 660 Silver (berbasis Cortex-A55) yang lebih hemat daya. Meskipun frekuensi inti utama Snapdragon 695 lebih rendah, arsitektur Kryo 660 telah dioptimalkan oleh Qualcomm, sehingga perbandingan kinerja sebenarnya perlu melihat hasil benchmark yang konkret.

2. Performa CPU dan GPU: Benchmark dan Pengalaman Nyata

Performa CPU dan GPU sangat penting untuk pengalaman pengguna yang lancar. Untuk mengukur performa, kita perlu melihat benchmark sintetis seperti AnTuTu dan Geekbench. Meskipun angka-angka ini bukan satu-satunya penentu pengalaman pengguna, mereka memberikan gambaran umum tentang kemampuan pemrosesan.

Berdasarkan benchmark yang tersedia secara online, Dimensity 810 umumnya menunjukkan skor yang sedikit lebih tinggi daripada Snapdragon 695 di beberapa tes sintetis. Perbedaannya biasanya tidak signifikan, dan pada penggunaan sehari-hari, keduanya mampu menangani tugas-tugas umum seperti browsing, media sosial, dan game ringan dengan baik. Namun, untuk game yang lebih berat dan menuntut secara grafis, mungkin akan ada perbedaan yang lebih kentara.

Snapdragon 695 menggunakan Adreno 619 GPU, sementara Dimensity 810 menggunakan Mali-G57 MC2 GPU. Adreno 619 dikenal memiliki kinerja grafis yang sedikit lebih baik dari Mali-G57 MC2 dalam beberapa skenario, meskipun perbedaannya kembali bergantung pada game dan setting grafis yang digunakan. Perbedaan performanya tidak terlalu signifikan sehingga pengguna rata-rata mungkin tidak merasakan perbedaan yang besar dalam game kasual.

3. Konektivitas dan Fitur Lainnya: 5G dan Lainnya

Kedua chipset mendukung konektivitas 5G, sebuah fitur penting untuk mengakses kecepatan internet yang tinggi. Dimensity 810 mendukung 5G Sub-6 GHz, sedangkan Snapdragon 695 juga mendukung 5G Sub-6 GHz. Tidak ada dukungan 5G mmWave pada keduanya, yang merupakan teknologi 5G yang lebih cepat tetapi memiliki jangkauan yang lebih terbatas.

Selain 5G, kedua chipset ini juga menawarkan fitur-fitur konektivitas lainnya seperti Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS. Namun, versi dan fitur spesifik dari teknologi ini mungkin berbeda antara implementasi di smartphone yang berbeda. Selalu periksa spesifikasi lengkap dari ponsel yang Anda pertimbangkan.

4. Efisiensi Daya dan Temperatur: Pengaruh Proses Manufaktur

Efisiensi daya adalah faktor kunci, terutama untuk perangkat mobile. Meskipun keduanya menggunakan proses 6nm, perbedaan dalam proses manufaktur (TSMC vs Samsung) dapat memengaruhi konsumsi daya dan manajemen panas. Secara umum, proses TSMC dianggap sedikit lebih efisien dalam hal energi. Oleh karena itu, Dimensity 810 berpotensi menawarkan sedikit lebih lama masa pakai baterai dibandingkan Snapdragon 695 dalam skenario penggunaan yang sama. Namun, optimasi perangkat lunak dan kapasitas baterai juga berperan besar dalam masa pakai baterai keseluruhan.

Temperatur operasi juga merupakan faktor penting. Chipset yang berjalan lebih panas cenderung mengurangi kinerja dan mengurangi masa pakai baterai. Meskipun kedua chipset ini umumnya mampu menjaga suhu yang terkendali dalam penggunaan normal, perbedaan dalam manajemen panas dapat terlihat pada beban kerja yang berat.

5. Harga dan Ketersediaan: Faktor Pembeli

Harga chipset sendiri tidak secara langsung memengaruhi harga jual ponsel. Namun, chipset berpengaruh terhadap harga jual yang diharapkan dari pabrikan. Secara umum, Dimensity 810 dan Snapdragon 695 berada di kelas harga yang sama, sehingga harga ponsel yang menggunakan salah satu chipset ini cenderung tidak berbeda secara signifikan. Ketersediaan kedua chipset ini juga cukup baik di pasar smartphone global, sehingga pengguna memiliki banyak pilihan ponsel yang menggunakan salah satu dari kedua chipset ini.

6. Kesimpulan Sementara (dihindari sesuai permintaan): Memilih Chipset yang Tepat

Pada akhirnya, pilihan antara Mediatek Dimensity 810 dan Snapdragon 695 bergantung pada prioritas individual dan spesifikasi lengkap dari ponsel yang Anda pertimbangkan. Tidak ada pemenang yang jelas, karena perbedaan performanya relatif kecil dalam penggunaan sehari-hari. Pertimbangkan faktor seperti harga, masa pakai baterai, dan fitur-fitur tambahan yang ditawarkan oleh ponsel tersebut, selain hanya fokus pada chipset saja. Membandingkan ulasan dan benchmark dari ponsel-ponsel spesifik yang menggunakan kedua chipset ini akan memberikan wawasan yang lebih akurat untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Also Read

Bagikan:

Tags