Perbandingan antara chipset Mediatek Dimensity 900 dan Qualcomm Snapdragon 870 sering muncul ketika mencari smartphone mid-range hingga high-end. Kedua chipset ini menawarkan performa yang kuat dengan harga yang relatif terjangkau, namun memiliki perbedaan penting yang memengaruhi pengalaman pengguna. Artikel ini akan membandingkan kedua chipset tersebut secara detail dalam beberapa aspek kunci, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber daring, termasuk situs web resmi produsen, ulasan teknologi, dan benchmark online.
1. Arsitektur dan Proses Manufaktur
Mediatek Dimensity 900 dibangun dengan menggunakan proses fabrikasi 6nm TSMC, sedangkan Snapdragon 870 menggunakan proses 7nm EUV dari Samsung. Proses 6nm umumnya menawarkan peningkatan efisiensi daya dan kepadatan transistor dibandingkan dengan 7nm, yang berpotensi menghasilkan kinerja yang lebih baik per watt. Namun, perbedaannya tidak selalu dramatis dalam penggunaan sehari-hari. Kinerja sebenarnya akan bergantung pada optimasi perangkat lunak dan desain perangkat keras secara keseluruhan. Dimensity 900 memiliki arsitektur CPU octa-core yang terdiri dari empat inti Cortex-A78 berperforma tinggi dan empat inti Cortex-A55 hemat daya. Snapdragon 870 juga memiliki arsitektur octa-core, dengan satu inti Kryo 585 Prime berbasis Cortex-A77, tiga inti Kryo 585 Gold berbasis Cortex-A77, dan empat inti Kryo 585 Silver berbasis Cortex-A55. Perbedaan utama di sini terletak pada jumlah inti kinerja tinggi. Snapdragon 870 memiliki satu inti kinerja tinggi yang lebih kuat dibanding Dimensity 900, sementara Dimensity 900 mengandalkan empat inti Cortex-A78 yang lebih seimbang.
2. Performa CPU dan GPU
Dalam hal performa CPU, Snapdragon 870 umumnya sedikit lebih unggul dalam pengujian benchmark single-core, berkat inti Kryo 585 Prime yang lebih bertenaga. Namun, dalam pengujian multi-core, perbedaannya bisa lebih kecil, bahkan dalam beberapa kasus Dimensity 900 bisa menyamai atau sedikit melampaui Snapdragon 870, berkat empat inti Cortex-A78-nya. Performa ini sangat bergantung pada optimalisasi perangkat lunak dan beban kerja yang dihadapi. Untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, media sosial, dan aplikasi ringan, perbedaannya mungkin tidak akan terasa signifikan. Namun, untuk tugas-tugas yang lebih berat seperti gaming atau pengeditan video, perbedaannya bisa lebih terasa.
Untuk GPU, Dimensity 900 menggunakan Mali-G68 MC4, sementara Snapdragon 870 menggunakan Adreno 650. Adreno 650 secara umum dianggap lebih bertenaga daripada Mali-G68 MC4, menawarkan pengalaman gaming yang lebih lancar dan grafis yang lebih baik pada pengaturan tinggi. Namun, seperti halnya CPU, perbedaannya dalam penggunaan sehari-hari mungkin tidak selalu terlihat jelas, dan bergantung pada optimalisasi game dan tingkat detail grafis yang digunakan. Beberapa game mungkin teroptimasi lebih baik untuk satu chipset daripada yang lain, sehingga mempengaruhi hasil akhir.
3. Konektivitas dan Fitur Lainnya
Kedua chipset ini mendukung konektivitas 5G, meskipun implementasinya mungkin berbeda di setiap perangkat. Snapdragon 870 mendukung modem Snapdragon X55, sementara Dimensity 900 menggunakan modem terintegrasi. Perbedaan dalam performa konektivitas 5G akan bergantung pada banyak faktor, termasuk kualitas sinyal dan penerimaan jaringan. Selain itu, Dimensity 900 mendukung fitur-fitur seperti dual-SIM dual-5G, memungkinkan koneksi 5G pada kedua slot SIM secara bersamaan, fitur yang tidak selalu tersedia di semua perangkat yang menggunakan Snapdragon 870. Kedua chipset juga mendukung Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.2, serta fitur-fitur lainnya seperti teknologi pengisian daya cepat dan dukungan untuk kamera resolusi tinggi.
4. Konsumsi Daya dan Pengaruhnya pada Baterai
Efisiensi daya adalah faktor penting, khususnya pada smartphone. Dimensity 900, dengan proses fabrikasi 6nm-nya, berpotensi menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan dengan Snapdragon 870 yang menggunakan proses 7nm. Namun, perbedaannya dalam penggunaan sehari-hari mungkin tidak selalu terlihat dramatis. Faktor-faktor lain seperti ukuran baterai, optimasi perangkat lunak, dan penggunaan layar sangat mempengaruhi masa pakai baterai secara keseluruhan. Pengujian baterai nyata akan sangat bervariasi tergantung pada berbagai variabel tersebut.
5. Harga dan Ketersediaan
Perangkat yang ditenagai oleh Dimensity 900 dan Snapdragon 870 seringkali berada pada kisaran harga yang serupa, meskipun harga pastinya akan bervariasi tergantung pada merek dan spesifikasi perangkat lainnya. Ketersediaan chipset ini juga dapat bervariasi tergantung pada wilayah dan waktu. Secara umum, kedua chipset tersebut mudah ditemukan di berbagai perangkat dari berbagai produsen smartphone.
6. Kesimpulan Benchmark dan Rekomendasi
Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai benchmark online menunjukkan bahwa Snapdragon 870 secara umum sedikit lebih unggul dalam performa single-core CPU dan performa GPU, sedangkan Dimensity 900 seringkali menyamai atau sedikit melampaui dalam performa multi-core CPU. Perbedaannya tidak selalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari, dan pilihan terbaik akan bergantung pada prioritas individu. Jika performa gaming yang optimal adalah prioritas utama, Snapdragon 870 mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika efisiensi daya dan kinerja multi-core yang seimbang lebih penting, Dimensity 900 bisa menjadi pilihan yang lebih menarik. Selain itu, fitur-fitur tambahan seperti dual-SIM dual-5G pada Dimensity 900 juga patut dipertimbangkan. Pada akhirnya, memilih antara Dimensity 900 dan Snapdragon 870 bergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan masing-masing pengguna. Membandingkan spesifikasi perangkat secara keseluruhan, termasuk ukuran RAM, penyimpanan, dan kualitas kamera, juga penting dalam membuat keputusan pembelian.