Mediatek G85, chipset yang diluncurkan pada tahun 2020, menawarkan performa yang cukup baik untuk segmen harga menengah ke bawah. Namun, menentukan chipset mana yang "setara" dengan G85 cukup rumit, karena perbandingan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, tidak hanya angka benchmark saja. Artikel ini akan membandingkan Mediatek G85 dengan beberapa chipset lain dari berbagai vendor, melihat kekuatan dan kelemahan masing-masing, serta memberikan konteks pasarnya.
Perbandingan dengan Chipset Mediatek Lainnya
Membandingkan G85 dengan chipset Mediatek lain di kelas yang sama sangat penting untuk memahami posisinya dalam portofolio Mediatek. G85 dibangun pada arsitektur 12nm, yang relatif lebih tua dibandingkan dengan proses fabrikasi yang lebih modern seperti 6nm atau 7nm. Hal ini berpengaruh pada efisiensi daya dan performa keseluruhan.
-
Mediatek Helio G88: Chipset ini merupakan penerus G85, dibangun dengan proses fabrikasi 12nm yang sama, namun menawarkan peningkatan kecil pada kecepatan clock CPU dan GPU. Peningkatannya tidak dramatis, tetapi cukup signifikan untuk memberikan pengalaman yang sedikit lebih lancar. Perbedaan utama terletak pada peningkatan kinerja GPU yang sedikit lebih baik untuk gaming.
-
Mediatek Helio G90T: Meskipun berada di kelas yang lebih tinggi, perbandingan dengan G90T memberikan gambaran yang jelas. G90T menggunakan proses fabrikasi 12nm yang sama, namun memiliki CPU dan GPU yang lebih kuat, menghasilkan performa gaming yang lebih baik dan kemampuan multitasking yang lebih responsif. Namun, konsumsi daya G90T juga lebih tinggi.
-
Mediatek Helio G96: Sebagai chipset yang lebih baru dan lebih bertenaga, G96 menawarkan peningkatan yang signifikan dibandingkan G85. Memiliki proses fabrikasi 12nm, namun dengan peningkatan arsitektur CPU dan GPU yang menghasilkan performa yang jauh lebih baik. Ini adalah pilihan yang lebih baik jika budget memungkinkan, menawarkan peningkatan performa yang cukup signifikan.
Perbandingan dengan Chipset Qualcomm Snapdragon
Qualcomm adalah pesaing utama Mediatek di pasar chipset smartphone. Membandingkan G85 dengan chipset Snapdragon membantu memahami bagaimana G85 bersaing di pasar yang lebih luas.
-
Qualcomm Snapdragon 662: Snapdragon 662 adalah pesaing utama G85 di segmen harga yang sama. Keduanya menawarkan performa yang seimbang untuk penggunaan sehari-hari, termasuk gaming ringan dan multimedia. Perbedaannya relatif tipis, dengan Snapdragon 662 mungkin sedikit unggul dalam beberapa benchmark tertentu, sementara G85 dapat menawarkan keunggulan di area lain, tergantung pada implementasi dan optimasi perangkat keras dan lunak.
-
Qualcomm Snapdragon 480: Meskipun secara teknis berada di kelas yang sedikit lebih tinggi, Snapdragon 480 menawarkan proses fabrikasi 8nm yang lebih efisien, menghasilkan peningkatan performa dan efisiensi daya yang signifikan dibandingkan G85. Namun, biasanya perangkat dengan Snapdragon 480 dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.
Perbandingan Berdasarkan Aspek Kinerja
Membandingkan berdasarkan aspek kinerja spesifik memberikan pemahaman yang lebih detail tentang kekuatan dan kelemahan G85.
-
CPU: G85 menggunakan CPU octa-core dengan konfigurasi 2x Cortex-A75 dan 6x Cortex-A55. Performa CPU cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari, tetapi tidak cocok untuk tugas-tugas yang berat seperti pengeditan video atau game AAA.
-
GPU: GPU Mali-G52 MC2 pada G85 mampu menangani game ringan dengan baik, tetapi mungkin akan mengalami kesulitan pada game dengan grafis yang lebih menuntut.
-
Efisiensi Daya: Karena menggunakan proses fabrikasi 12nm, G85 memiliki efisiensi daya yang relatif lebih rendah dibandingkan chipset dengan proses fabrikasi yang lebih modern. Ini bisa berdampak pada masa pakai baterai.
-
konektivitas: G85 mendukung konektivitas standar seperti 4G LTE, Wi-Fi, dan Bluetooth. Fitur-fitur ini cukup standar untuk smartphone di kelasnya.
Perbandingan Harga dan Ketersediaan
Harga adalah faktor penting dalam menentukan kesetaraan. Chipset dengan spesifikasi yang mirip mungkin memiliki harga yang berbeda tergantung pada vendor dan strategi pemasaran. G85 umumnya ditemukan pada smartphone kelas menengah ke bawah, yang berarti harga perangkat yang menggunakannya relatif terjangkau. Harga ini sebanding dengan perangkat yang menggunakan chipset sejenis dari vendor lain. Ketersediaan chipset ini juga cukup luas, karena digunakan oleh banyak vendor smartphone di berbagai pasar.
Kekuatan dan Kelemahan Mediatek G85
Melihat kekuatan dan kelemahan G85 secara langsung membantu dalam menentukan kesetaraan.
Kekuatan:
- Harga Terjangkau: G85 biasanya ditemukan pada smartphone dengan harga yang relatif terjangkau, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen dengan anggaran terbatas.
- Performa yang Cukup: Menawarkan performa yang cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari, termasuk browsing, media sosial, dan game ringan.
- Ketersediaan Luas: Chipset ini digunakan oleh banyak vendor smartphone, sehingga mudah ditemukan di berbagai pasar.
Kelemahan:
- Proses Fabrikasi yang Tua: Proses fabrikasi 12nm yang relatif tua membatasi efisiensi daya dan performa keseluruhan.
- GPU yang Terbatas: GPU Mali-G52 MC2 kurang bertenaga untuk game dengan grafis yang menuntut.
- Kurang Fitur Premium: G85 tidak menawarkan fitur-fitur premium seperti dukungan 5G atau kemampuan pemrosesan AI yang canggih.
Kesimpulan Alternatif: Memilih Chipset yang Tepat
Tidak ada satu chipset pun yang secara langsung "setara" dengan Mediatek G85. Kesetaraan bergantung pada kebutuhan dan prioritas pengguna. Jika prioritas utama adalah harga terjangkau dan performa yang cukup untuk penggunaan sehari-hari, maka G85 bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika menginginkan performa gaming yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih tinggi, atau fitur-fitur premium, maka chipset lain seperti Helio G88, Helio G96, Snapdragon 662, atau Snapdragon 480 mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat, tergantung budget yang tersedia. Penting untuk mempertimbangkan keseluruhan spesifikasi perangkat, bukan hanya chipsetnya saja, saat memilih smartphone.