Mediatek Helio P35 vs Qualcomm Snapdragon 680: Perbandingan Detail Chipset Smartphone

Luluh Sihombing

Memilih smartphone baru seringkali melibatkan pertimbangan spesifikasi teknis yang rumit. Dua chipset yang sering muncul sebagai pilihan di segmen harga menengah adalah Mediatek Helio P35 dan Qualcomm Snapdragon 680. Meskipun keduanya menargetkan pengguna yang mencari performa handal dengan harga terjangkau, terdapat perbedaan signifikan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan pembelian. Artikel ini akan membandingkan secara detail kedua chipset tersebut dari berbagai aspek, membantu Anda membuat pilihan yang tepat sesuai kebutuhan.

1. Arsitektur dan Proses Manufaktur: Perbedaan Generasi yang Signifikan

Salah satu perbedaan utama antara Helio P35 dan Snapdragon 680 terletak pada arsitektur dan proses manufaktur. Helio P35, yang diluncurkan pada tahun 2018, menggunakan arsitektur ARM Cortex-A53 12nm. Arsitektur Cortex-A53, meskipun efisien dalam hal konsumsi daya, tergolong sudah agak usang dan kurang bertenaga dibandingkan arsitektur yang lebih modern. Proses manufaktur 12nm juga relatif kurang efisien dibandingkan proses yang lebih baru, menghasilkan peningkatan panas dan konsumsi daya yang lebih tinggi.

Snapdragon 680, di sisi lain, merupakan chipset yang lebih modern. Dirilis pada tahun 2022, Snapdragon 680 mengandalkan arsitektur ARM Cortex-A73 dan Cortex-A53 yang lebih efisien dengan fabrikasi 6nm. Proses 6nm memungkinkan kepadatan transistor yang lebih tinggi, menghasilkan performa yang lebih baik dan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan proses 12nm Helio P35. Perbedaan generasi ini sangat signifikan dan akan berpengaruh pada performa keseluruhan perangkat. Arsitektur Cortex-A73 yang dipadukan dengan Cortex-A53 pada Snapdragon 680 menawarkan peningkatan kinerja yang cukup besar, terutama dalam tugas-tugas pemrosesan yang lebih berat.

2. Performa CPU dan GPU: Keunggulan Snapdragon 680 yang Jelas

Perbedaan arsitektur dan proses manufaktur berdampak langsung pada performa CPU dan GPU. Helio P35 memiliki CPU octa-core dengan kecepatan clock maksimum 2.3 GHz, semuanya berbasis Cortex-A53. Meskipun untuk tugas-tugas ringan, seperti browsing dan media sosial, performanya cukup memadai, namun akan terasa kurang responsif dan mengalami lag saat menjalankan aplikasi yang lebih menuntut, seperti game 3D atau editing video. GPU-nya, PowerVR GE8320, juga relatif terbatas dan hanya mampu menjalankan game dengan setting grafis rendah.

Snapdragon 680 menawarkan peningkatan signifikan dalam hal performa CPU dan GPU. CPU-nya terdiri dari empat core Cortex-A73 berkecepatan 2,4 GHz dan empat core Cortex-A53 berkecepatan 1,9 GHz. Penggunaan core Cortex-A73 yang lebih bertenaga memungkinkan Snapdragon 680 untuk menangani tugas-tugas yang lebih berat dengan lebih efisien. GPU Adreno 610 pada Snapdragon 680 juga jauh lebih mampu dibandingkan dengan PowerVR GE8320 pada Helio P35, memungkinkan pengalaman gaming yang lebih lancar dan rendering grafis yang lebih baik. Hasil benchmark menunjukkan perbedaan performa yang cukup signifikan, dengan Snapdragon 680 unggul secara konsisten.

3. Konektivitas dan Fitur Lainnya: Perbandingan Fitur Pendukung

Selain CPU dan GPU, konektivitas dan fitur lain juga menjadi pertimbangan penting. Helio P35 mendukung konektivitas LTE Cat-7, Wi-Fi 802.11 b/g/n, dan Bluetooth 5.0. Fitur-fitur tambahan yang didukung relatif standar untuk chipset di kelasnya.

Snapdragon 680 menawarkan peningkatan dalam hal konektivitas. Ia mendukung LTE Cat-13, memberikan kecepatan unduh yang lebih tinggi dibandingkan dengan Helio P35. Selain itu, Snapdragon 680 juga mendukung Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth 5.1, menawarkan kecepatan dan konektivitas yang lebih baik. Fitur-fitur tambahan seperti Qualcomm Quick Charge 3.0 juga hadir, memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat. Secara keseluruhan, Snapdragon 680 menawarkan paket konektivitas yang lebih komprehensif dan modern.

4. Konsumsi Daya dan Pengaruhnya terhadap Masa Pakai Baterai

Meskipun Snapdragon 680 memiliki performa yang lebih tinggi, proses manufaktur 6nm yang lebih efisien membantu mengoptimalkan konsumsi daya. Meskipun tidak ada data resmi yang membandingkan langsung konsumsi daya kedua chipset dalam skenario penggunaan yang sama, secara umum diharapkan Snapdragon 680 lebih efisien dalam hal konsumsi daya daripada Helio P35. Hal ini berpotensi menghasilkan masa pakai baterai yang lebih lama, terutama pada perangkat dengan kapasitas baterai yang sama. Namun, efisiensi daya juga bergantung pada optimasi perangkat lunak dan faktor lainnya.

5. Harga dan Ketersediaan: Faktor Penentu dalam Pemilihan

Helio P35, sebagai chipset yang lebih lama, umumnya ditemukan pada smartphone dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang memiliki budget terbatas dan hanya membutuhkan performa dasar untuk penggunaan sehari-hari.

Snapdragon 680, sebagai chipset yang lebih baru dan lebih bertenaga, biasanya ditemukan pada smartphone dengan harga sedikit lebih tinggi. Namun, peningkatan performa, fitur, dan konektivitas yang ditawarkan membenarkan peningkatan harga tersebut bagi pengguna yang membutuhkan perangkat yang lebih handal dan bertenaga.

6. Kesimpulan dari Perbandingan Fitur: Memilih Chipset yang Tepat

Dari perbandingan di atas, terlihat jelas bahwa Snapdragon 680 menawarkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan Helio P35 dalam hal performa, fitur, dan konektivitas. Arsitektur yang lebih modern, proses manufaktur yang lebih efisien, dan GPU yang lebih bertenaga menjadikan Snapdragon 680 sebagai pilihan yang lebih baik bagi pengguna yang membutuhkan perangkat yang lebih responsif dan mampu menjalankan aplikasi yang lebih menuntut. Namun, Helio P35 masih menjadi pilihan yang layak bagi pengguna yang memiliki budget terbatas dan hanya membutuhkan performa dasar untuk penggunaan sehari-hari. Pilihan antara kedua chipset ini pada akhirnya bergantung pada kebutuhan dan anggaran masing-masing pengguna.

Also Read

Bagikan:

Tags