Mediatek Helio X30, diluncurkan pada tahun 2017, merupakan chipset yang menarik untuk dikaji karena posisinya di pasar kelas menengah atas pada masanya. Meskipun sudah cukup lama, memahami posisinya dalam hierarki prosesor dan menemukan chipset setara masih relevan, terutama bagi mereka yang berminat pada perangkat bekas atau ingin membandingkan performanya dengan teknologi saat ini. Artikel ini akan membahas secara detail perbandingan Helio X30 dengan prosesor lain dari berbagai merek dan generasi, serta menganalisis kekuatan dan kelemahannya.
1. Arsitektur dan Spesifikasi Inti Helio X30
Helio X30 dibangun menggunakan proses fabrikasi 10nm FinFET, sebuah teknologi yang pada saat peluncurannya cukup canggih. Arsitektur deca-core-nya terdiri dari tiga kluster: dua inti Cortex-A73 berkecepatan hingga 2.5 GHz untuk performa tinggi, empat inti Cortex-A53 berkecepatan hingga 2.2 GHz untuk tugas-tugas umum, dan empat inti Cortex-A53 berkecepatan hingga 1.9 GHz untuk efisiensi daya. Penggunaan arsitektur big.LITTLE memungkinkan sistem untuk beralih secara dinamis antara kluster inti, mengoptimalkan kinerja dan konsumsi daya. GPU-nya adalah PowerVR 7XTP-MT4 yang mampu menangani game dan aplikasi grafis yang menuntut.
Dibandingkan dengan prosesor lain pada masanya, seperti Snapdragon 820 atau 821, Helio X30 menawarkan lebih banyak inti, tetapi arsitektur dan kecepatan clock inti performa tinggi mungkin sedikit lebih rendah. Keunggulannya terletak pada kemampuannya untuk menangani beban kerja multitasking dengan efisien karena adanya banyak inti efisiensi daya. Namun, performanya dalam beban kerja single-core mungkin sedikit di bawah Snapdragon 820/821.
2. Perbandingan dengan Prosesor Snapdragon Seri 600 dan 800
Sebagai pembanding, kita dapat melihat prosesor Qualcomm Snapdragon. Helio X30 secara umum berada di antara Snapdragon 660 dan Snapdragon 820/821. Snapdragon 660, meskipun menggunakan proses fabrikasi 14nm yang lebih tua, menawarkan kinerja yang lebih seimbang dan efisien dalam banyak skenario, terutama dalam hal efisiensi daya. Snapdragon 820 dan 821, meskipun menggunakan proses fabrikasi yang lebih tua (14nm), secara umum menawarkan kinerja single-core yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk game dan aplikasi yang membutuhkan daya pemrosesan tinggi. Namun, Helio X30 bisa lebih unggul dalam multitasking berkat jumlah inti yang lebih banyak.
Perbedaan utama terletak pada strategi optimasi. Snapdragon cenderung mengoptimalkan kinerja single-core, sementara Helio X30 lebih fokus pada multitasking dan efisiensi daya melalui banyak inti. Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika prioritasnya adalah kinerja single-core untuk gaming atau aplikasi tertentu, Snapdragon 820/821 menjadi pilihan yang lebih baik. Jika prioritasnya adalah multitasking dan efisiensi daya, Helio X30 bisa menjadi pilihan yang lebih menarik.
3. Perbandingan dengan Prosesor Kirin dari Huawei
Prosesor Kirin dari Huawei merupakan pesaing utama Mediatek. Pada periode waktu yang sama dengan Helio X30, Huawei merilis Kirin 960. Kirin 960, dengan proses fabrikasi 16nm, menawarkan kinerja yang sebanding dengan Helio X30, meskipun dengan arsitektur yang berbeda. Kirin 960 menggunakan arsitektur octa-core dengan empat inti Cortex-A73 dan empat inti Cortex-A53. Meskipun jumlah inti lebih sedikit daripada Helio X30, performa single-core Kirin 960 cenderung lebih baik.
Perbandingan antara Helio X30 dan Kirin 960 lebih sulit untuk diputuskan secara mutlak, karena performanya bergantung pada pengoptimalan perangkat lunak dan penggunaan masing-masing. Secara umum, keduanya berada di kelas kinerja yang sama, dan pilihan terbaik bergantung pada preferensi pengguna dan perangkat yang spesifik.
4. Performa Grafis dan Pengalaman Gaming
Helio X30 menggunakan GPU PowerVR 7XTP-MT4, yang pada masanya mampu memberikan pengalaman gaming yang cukup baik untuk sebagian besar game mobile. Namun, dibandingkan dengan GPU Adreno 530 yang terdapat pada Snapdragon 820/821, atau Mali-G71 yang digunakan pada beberapa Kirin, performanya sedikit di bawah. Ini berarti bahwa pada game yang menuntut secara grafis, Helio X30 mungkin mengalami penurunan frame rate atau perlu menurunkan pengaturan grafis untuk mencapai pengalaman yang lancar.
Pengalaman gaming secara keseluruhan dengan Helio X30 masih cukup baik untuk game-game yang tidak terlalu menuntut secara grafis. Namun, untuk pengalaman gaming yang optimal pada tahun 2024, prosesor yang lebih modern jelas menjadi pilihan yang jauh lebih baik.
5. Konektivitas dan Fitur Lain
Helio X30 mendukung konektivitas LTE Cat.10, yang menawarkan kecepatan unduh yang cukup tinggi pada masanya. Ia juga mendukung berbagai fitur lain, seperti dual-SIM, Bluetooth, dan Wi-Fi. Namun, dibandingkan dengan chipset modern, fitur konektivitasnya sudah ketinggalan zaman. Chipset modern mendukung kecepatan LTE yang jauh lebih tinggi dan Wi-Fi generasi yang lebih baru. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa keterbatasan ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dalam hal kecepatan internet dan koneksi nirkabel.
6. Kesimpulan Alternatif: Helio X30 di Pasar Saat Ini
Di pasar saat ini, Helio X30 sudah dianggap usang. Perangkat yang menggunakan chipset ini sudah tidak lagi menerima pembaruan perangkat lunak yang signifikan, dan performanya akan kalah jauh dibandingkan dengan chipset modern seperti Snapdragon 8 Gen 2, Dimensity 9000+, atau Apple A16 Bionic. Namun, untuk penggunaan yang tidak terlalu menuntut, seperti browsing web, penggunaan media sosial, dan aplikasi sederhana, Helio X30 masih dapat berfungsi dengan cukup baik. Mempertimbangkan umur dan keterbatasannya, harganya yang lebih murah di pasar perangkat bekas mungkin menjadi daya tarik utama bagi sebagian pengguna. Namun, penting untuk mempertimbangkan keterbatasannya sebelum membeli perangkat yang menggunakan chipset ini. Perlu diingat bahwa perbandingan ini didasarkan pada data yang tersedia secara online dan ulasan dari berbagai sumber, dan performa sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada perangkat dan pengoptimalan perangkat lunak.