MediaTek vs Snapdragon: Perbandingan dan Pilihan Prosesor Smartphone

Jabal Salahudin

MediaTek dan Snapdragon adalah dua produsen prosesor smartphone terkemuka di dunia, yang menyediakan chipset untuk berbagai merek dan segmen pasar. Kedua perusahaan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta menawarkan berbagai pilihan chipset dengan spesifikasi dan fitur yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan dan pilihan prosesor smartphone dari MediaTek dan Snapdragon, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti kinerja CPU, GPU, konektivitas, efisiensi, dan dukungan perangkat lunak.

Kinerja CPU: Kryo vs ARM

Salah satu aspek penting dalam prosesor smartphone adalah kinerja CPU, yang menentukan seberapa cepat dan lancar proses komputasi dapat dilakukan. CPU terdiri dari beberapa inti (core) yang dapat beroperasi secara paralel untuk mengeksekusi instruksi-instruksi. Jumlah, jenis, dan kecepatan inti CPU dapat mempengaruhi kinerja prosesor secara keseluruhan.

MediaTek dan Snapdragon memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendesain CPU mereka. MediaTek menggunakan inti CPU standar dari ARM, yang merupakan perusahaan yang mengembangkan arsitektur CPU untuk berbagai perangkat. ARM menyediakan berbagai jenis inti CPU, seperti Cortex-A55, Cortex-A76, Cortex-A78, dan lain-lain, yang memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda. MediaTek menggabungkan beberapa inti CPU ARM ini dalam prosesor mereka, dengan menggunakan skema big.LITTLE atau DynamIQ. Skema ini membagi inti CPU menjadi dua kelompok, yaitu inti besar (big) yang berkinerja tinggi dan inti kecil (LITTLE) yang hemat daya. Skema DynamIQ memungkinkan inti CPU dari jenis yang berbeda untuk beroperasi secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Contoh prosesor MediaTek yang menggunakan skema ini adalah Dimensity 9000, yang memiliki 8 inti CPU, yaitu 1 inti Cortex-A78 berkecepatan 3,05 GHz, 3 inti Cortex-A78 berkecepatan 2,6 GHz, dan 4 inti Cortex-A55 berkecepatan 2 GHz.

Snapdragon, di sisi lain, memiliki sejarah dalam menciptakan inti CPU mereka sendiri, yang disebut Kryo. Kryo adalah inti CPU semi-kustom yang didasarkan pada arsitektur ARM, tetapi dimodifikasi oleh Qualcomm untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Qualcomm juga menggunakan skema big.LITTLE atau DynamIQ dalam prosesor mereka, dengan menggabungkan inti Kryo dengan inti ARM standar. Contoh prosesor Snapdragon yang menggunakan skema ini adalah Snapdragon 8 Gen 1, yang memiliki 8 inti CPU, yaitu 1 inti Kryo 780 berkecepatan 3,3 GHz, 3 inti Kryo 780 berkecepatan 2,5 GHz, 2 inti Kryo 780 berkecepatan 2 GHz, dan 2 inti Cortex-A55 berkecepatan 1,8 GHz.

Dalam hal kinerja CPU, Snapdragon memiliki keunggulan atas MediaTek, karena inti Kryo mereka lebih kuat dan efisien daripada inti ARM standar. Hal ini terlihat dari hasil benchmark seperti AnTuTu dan Geekbench, yang menunjukkan bahwa prosesor Snapdragon unggul dalam skor CPU. Selain itu, Snapdragon juga memiliki kecepatan clock yang lebih tinggi daripada MediaTek, yang dapat meningkatkan kinerja CPU. Namun, MediaTek juga memiliki prosesor yang berkinerja tinggi, terutama di segmen menengah dan atas, yang dapat bersaing dengan Snapdragon dalam hal kinerja CPU.

Kinerja GPU: Adreno vs Mali

GPU (Graphics Processing Unit) adalah komponen prosesor yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis, seperti gambar, video, dan game. GPU memiliki banyak inti yang dapat beroperasi secara paralel untuk menghitung operasi vektor dan matriks, yang dibutuhkan untuk menghasilkan grafis yang halus dan realistis. Kinerja GPU dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dalam menikmati konten multimedia dan bermain game di smartphone.

MediaTek dan Snapdragon juga memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendesain GPU mereka. MediaTek menggunakan GPU standar dari ARM, yaitu Mali, yang merupakan seri GPU yang dikembangkan oleh ARM untuk berbagai perangkat. Mali memiliki berbagai jenis GPU, seperti Mali-G52, Mali-G77, Mali-G78, dan lain-lain, yang memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda. MediaTek menggabungkan beberapa GPU Mali ini dalam prosesor mereka, dengan menggunakan skema MP (Multi-Processor), yang menentukan jumlah inti GPU yang digunakan. Contoh prosesor MediaTek yang menggunakan skema ini adalah Dimensity 9000, yang memiliki GPU Mali-G710 MP10, yang berarti memiliki 10 inti GPU Mali-G710.

Snapdragon, di sisi lain, memiliki GPU mereka sendiri, yang disebut Adreno. Adreno adalah GPU yang dikembangkan oleh Qualcomm, yang awalnya berasal dari divisi grafis ATI yang diakuisisi oleh Qualcomm pada tahun 2009. Adreno memiliki seri GPU yang berbeda, seperti Adreno 600, Adreno 700, Adreno 800, dan lain-lain, yang memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda. Snapdragon menggabungkan GPU Adreno ini dalam prosesor mereka, dengan menggunakan skema MP atau MPX, yang menentukan jumlah inti GPU yang digunakan. Contoh prosesor Snapdragon yang menggunakan skema ini adalah Snapdragon 8 Gen 1, yang memiliki GPU Adreno 750, yang berarti memiliki 16 inti GPU Adreno 750.

Dalam hal kinerja GPU, Snapdragon memiliki keunggulan atas MediaTek, karena GPU Adreno mereka lebih kuat dan efisien daripada GPU Mali. Hal ini terlihat dari hasil benchmark seperti AnTuTu dan Geekbench, yang menunjukkan bahwa prosesor Snapdragon unggul dalam skor GPU. Selain itu, Snapdragon juga memiliki fitur dan teknologi grafis yang lebih canggih daripada MediaTek, seperti Vulkan, DirectX, OpenGL, HDR, dan lain-lain, yang dapat meningkatkan kualitas grafis dan kompatibilitas dengan berbagai aplikasi dan game. Namun, MediaTek juga memiliki prosesor yang berkinerja tinggi, terutama di segmen menengah dan atas, yang dapat bersaing dengan Snapdragon dalam hal kinerja GPU.

Konektivitas: 5G, Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS

Konektivitas adalah aspek penting lainnya dalam prosesor smartphone, yang menentukan seberapa baik smartphone dapat terhubung dengan jaringan dan perangkat lain. Konektivitas meliputi berbagai teknologi, seperti 5G, Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS, yang memiliki fungsi dan spesifikasi yang berbeda. Konektivitas dapat mempengaruhi kecepatan, stabilitas, dan efisiensi koneksi smartphone.

MediaTek dan Snapdragon memiliki kemampuan konektivitas yang berbeda, tergantung pada jenis dan generasi prosesor mereka. MediaTek dan Snapdragon sama-sama menawarkan dukungan 5G, yang merupakan teknologi jaringan seluler generasi kelima yang dapat memberikan kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi daripada 4G. Namun, Snapdragon memiliki keunggulan dalam hal 5G, karena mereka mendukung dua jenis 5G, yaitu sub-6GHz dan mmWave, sedangkan MediaTek baru-baru ini meluncurkan prosesor pertama mereka yang mendukung mmWave. Sub-6GHz adalah jenis 5G yang menggunakan spektrum frekuensi di bawah 6 GHz, yang dapat memberikan cakupan yang luas dan stabil, tetapi memiliki kecepatan yang lebih rendah daripada mmWave. mmWave adalah jenis 5G yang menggunakan spektrum frekuensi di atas 24 GHz, yang dapat memberikan kecepatan yang sangat tinggi, tetapi memiliki cakupan yang terbatas dan rentan terhadap gangguan.

MediaTek dan Snapdragon juga menawarkan dukungan Wi-Fi, yang merupakan teknologi jaringan nirkabel yang dapat terhubung dengan router atau hotspot. Kedua perusahaan ini mendukung berbagai standar Wi

Also Read

Bagikan: