MediaTek dan Snapdragon adalah dua merek prosesor smartphone yang paling populer di dunia. Keduanya memiliki berbagai macam produk yang ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda, mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Namun, prosesor mana yang lebih unggul dari segi kinerja, fitur, dan efisiensi? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing prosesor? Bagaimana cara memilih prosesor yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan membandingkan MediaTek dan Snapdragon dari berbagai aspek.
Sejarah dan Latar Belakang
MediaTek adalah perusahaan asal Taiwan yang didirikan pada tahun 1997. Awalnya, MediaTek berfokus pada produksi chipset untuk perangkat elektronik seperti DVD player, TV, dan modem. Pada tahun 2004, MediaTek memasuki pasar telepon seluler dengan meluncurkan chipset pertamanya untuk ponsel fitur (feature phone). Sejak saat itu, MediaTek terus mengembangkan chipset untuk smartphone, tablet, smartwatch, dan perangkat pintar lainnya. MediaTek dikenal sebagai produsen chipset yang menawarkan solusi hemat biaya dengan fitur lengkap. MediaTek juga merupakan salah satu pelopor dalam mengadopsi teknologi 5G, yang merupakan standar komunikasi nirkabel generasi kelima.
Snapdragon adalah merek prosesor yang dimiliki oleh Qualcomm, perusahaan asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1985. Qualcomm awalnya bergerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi nirkabel, seperti CDMA dan 3G. Pada tahun 2007, Qualcomm meluncurkan Snapdragon, prosesor pertamanya untuk smartphone. Snapdragon dirancang untuk memberikan kinerja tinggi, grafis berkualitas, konektivitas canggih, dan efisiensi daya. Snapdragon juga merupakan salah satu pemimpin dalam mengembangkan teknologi 5G, yang menawarkan kecepatan dan kapasitas data yang jauh lebih besar daripada generasi sebelumnya.
Arsitektur dan Komponen
MediaTek dan Snapdragon memiliki arsitektur dan komponen yang berbeda-beda, tergantung pada model dan generasi prosesor. Secara umum, prosesor smartphone terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- CPU (Central Processing Unit), yang bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi dan perhitungan dasar.
- GPU (Graphics Processing Unit), yang bertanggung jawab untuk mengolah grafis dan tampilan layar.
- ISP (Image Signal Processor), yang bertanggung jawab untuk mengolah gambar dan video dari kamera.
- DSP (Digital Signal Processor), yang bertanggung jawab untuk mengolah sinyal digital seperti suara, musik, dan sensor.
- NPU (Neural Processing Unit), yang bertanggung jawab untuk menjalankan algoritma kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.
- Modem, yang bertanggung jawab untuk menghubungkan perangkat dengan jaringan seluler dan nirkabel.
MediaTek dan Snapdragon menggunakan arsitektur ARM untuk CPU mereka, yang merupakan standar industri untuk prosesor smartphone. Namun, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam merancang dan mengoptimalkan CPU mereka. MediaTek cenderung menggunakan desain CPU yang standar atau sedikit dimodifikasi dari ARM, seperti Cortex-A55, Cortex-A76, dan Cortex-A78. Snapdragon, di sisi lain, cenderung menggunakan desain CPU yang semi-kustom atau sepenuhnya kustom, yang disebut Kryo. Desain CPU kustom ini diklaim dapat memberikan kinerja dan efisiensi yang lebih baik daripada desain standar.
Untuk GPU, MediaTek dan Snapdragon juga memiliki pilihan yang berbeda. MediaTek biasanya menggunakan GPU dari ARM, yaitu Mali, seperti Mali-G57, Mali-G77, dan Mali-G78. Snapdragon, sebaliknya, menggunakan GPU buatan sendiri, yaitu Adreno, seperti Adreno 618, Adreno 650, dan Adreno 660. GPU Adreno diklaim memiliki keunggulan dalam hal kinerja grafis, dukungan API, dan kompatibilitas game.
Untuk ISP, DSP, NPU, dan modem, MediaTek dan Snapdragon juga memiliki solusi yang berbeda-beda, tergantung pada model dan generasi prosesor. Secara umum, keduanya menawarkan fitur-fitur yang mendukung kamera berkualitas tinggi, suara jernih, kecerdasan buatan canggih, dan konektivitas 5G. Namun, ada beberapa perbedaan dalam hal spesifikasi, kemampuan, dan performa.
Kinerja dan Efisiensi
Salah satu cara untuk mengukur kinerja dan efisiensi prosesor adalah dengan menggunakan benchmark, yaitu tes standar yang menguji kemampuan prosesor dalam menjalankan berbagai tugas. Ada banyak benchmark yang tersedia untuk prosesor smartphone, seperti AnTuTu, Geekbench, GFXBench, dan PCMark. Benchmark ini dapat memberikan skor numerik yang mencerminkan kinerja prosesor dalam berbagai aspek, seperti CPU, GPU, memori, penyimpanan, dan baterai.
Berikut adalah beberapa contoh skor benchmark dari beberapa prosesor MediaTek dan Snapdragon terbaru, yang diambil dari sumber pertama:
Prosesor | AnTuTu 10 | Geekbench 6 | GFXBench |
---|---|---|---|
Dimensity 9300 | 2272462 | 2247 / 7608 | 144 fps |
Snapdragon 8 Gen 3 | 2091999 | 2205 / 7322 | 138 fps |
Dimensity 9200 Plus | 1532398 | 2103 / 5568 | 97 fps |
Snapdragon 8 Gen 2 | 1537079 | 2003 / 5347 | 96 fps |
Dimensity 9200 | 1450096 | 1960 / 5286 | 92 fps |
Snapdragon 8 Plus Gen 1 | 1301413 | 1775 / 4606 | 82 fps |
Dimensity 9000 Plus | 1195294 | 1649 / 4506 | 72 fps |
Snapdragon 8 Gen 1 | 1189779 | 1663 / 4018 | 71 fps |
Dimensity 8300 | 1540853 | 1513 / 4863 | 69 fps |
Snapdragon 7 Plus Gen 2 | 1121794 | 1705 / 4439 | 68 fps |
Dimensity 9000 | 1072736 | 1595 / 4173 | 66 fps |
Snapdragon 7 Gen 3 | 869547 | 1148 / 3397 | 53 fps |
Dimensity 8100 | 860223 | 1147 / 3658 | 52 fps |
Dimensity 8200 | 907114 | 1228 / 3908 | 51 fps |
Snapdragon 888 Plus | 899554 | 1236 / 3771 | 50 fps |
Dimensity 1200 | 770114 | 1123 / 3181 | 48 fps |
Snapdragon 888 | 893830 | 1067 / 3436 | 47 fps |
Dimensity 1300 | 788487 | 1248 / 3472 | 46 fps |
Dimensity 1100 | 760242 | 1107 / 3329 | 45 fps |
Snapdragon 870 | 817011 | 1148 / 3334 | 44 fps |
Dimensity 7200 Ultra | 725306 | 1128 / 2724 | 36 fps |
Dimensity 8050 | 751866 | 1100 / 3383 | 35 fps |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa prosesor MediaTek dan Snapdragon memiliki kinerja yang cukup berimbang, terutama di segmen kelas atas. Prosesor MediaTek