Snapdragon 662 vs. Helio G-Series: Perbandingan Detail Prosesor Mid-Range

Ajiono Mansur

Snapdragon 662 dan berbagai seri Helio G dari MediaTek merupakan chipset mid-range yang bersaing ketat di pasar smartphone. Membandingkan secara langsung Snapdragon 662 dengan satu Helio tertentu agak sulit karena seri Helio G mencakup beberapa varian dengan performa yang berbeda. Oleh karena itu, artikel ini akan membandingkan Snapdragon 662 dengan beberapa chipset Helio G-series yang relevan, menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing, dan akhirnya memberikan gambaran yang komprehensif tentang posisi Snapdragon 662 dalam persaingan ini berdasarkan informasi dari berbagai sumber online terpercaya seperti situs resmi Qualcomm dan MediaTek, review dari situs teknologi terkemuka, dan benchmark dari berbagai platform pengujian.

Arsitektur CPU dan Performa Inti

Snapdragon 662 menggunakan arsitektur CPU Kryo 260 yang berbasis pada ARM Cortex-A73 dan Cortex-A53. Ia memiliki konfigurasi octa-core dengan empat core Kryo 260 Gold (Cortex-A73) dengan kecepatan hingga 2.0 GHz dan empat core Kryo 260 Silver (Cortex-A53) dengan kecepatan hingga 1.8 GHz. Ini adalah konfigurasi yang umum untuk chipset mid-range, menggabungkan inti performa tinggi dan inti efisiensi daya.

Di sisi lain, seri Helio G menggunakan berbagai arsitektur CPU, tergantung pada modelnya. Misalnya, Helio G88 menggunakan octa-core dengan dua core Cortex-A75 dan enam core Cortex-A55. Helio G90T menggunakan konfigurasi yang sedikit berbeda, dengan dua core Cortex-A76 dan enam core Cortex-A55. Perbedaan utama terletak pada inti performa tinggi yang digunakan. Cortex-A73 pada Snapdragon 662 secara umum lebih rendah kinerjanya dibandingkan Cortex-A75 atau Cortex-A76 yang ditemukan di beberapa Helio G-series. Namun, performa keseluruhan sangat bergantung pada implementasi dan proses fabrikasi.

Secara umum, dalam pengujian benchmark, perbedaan kinerja CPU antara Snapdragon 662 dan Helio G88 atau Helio G90T relatif kecil. Snapdragon 662 mungkin sedikit lebih rendah dalam beban kerja berat, sementara Helio G-series tertentu dapat unggul dalam beberapa benchmark sintetis. Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaannya mungkin tidak terlalu terlihat bagi sebagian besar pengguna.

Performa GPU dan Pengalaman Grafis

Snapdragon 662 menggunakan Adreno 610 GPU, sedangkan seri Helio G menggunakan berbagai GPU Mali-G. Misalnya, Helio G88 menggunakan Mali-G52 MC2, sedangkan Helio G90T menggunakan Mali-G76 MC4. Perbedaan arsitektur GPU ini berpengaruh signifikan pada performa grafis. Adreno 610 secara umum lebih unggul dibandingkan Mali-G52 MC2, menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi daya. Namun, Mali-G76 MC4 yang terdapat pada Helio G90T jauh lebih powerful daripada Adreno 610, memberikan peningkatan performa gaming yang cukup signifikan.

Dalam hal pengalaman gaming, Helio G90T akan memberikan pengalaman yang lebih smooth dan lebih mampu menangani game dengan grafis tinggi dibandingkan Snapdragon 662. Sementara itu, Snapdragon 662 akan memberikan pengalaman yang cukup baik untuk game kasual dan game dengan grafis yang tidak terlalu menuntut. Helio G88 berada di antara keduanya, memberikan performa yang cukup baik untuk sebagian besar game tetapi mungkin mengalami penurunan frame rate pada game yang lebih menuntut.

Konektivitas dan Fitur Tambahan

Baik Snapdragon 662 maupun seri Helio G mendukung berbagai fitur konektivitas modern, termasuk Wi-Fi, Bluetooth, dan LTE. Namun, mungkin terdapat perbedaan dalam dukungan fitur spesifik dan kecepatan konektivitas. Hal ini perlu diperiksa secara detail pada spesifikasi setiap chipset.

Dalam hal fitur tambahan, Snapdragon 662 mendukung Qualcomm Quick Charge 4+, teknologi pengisian cepat yang dapat memberikan pengisian baterai yang lebih cepat. Fitur ini mungkin tidak tersedia di semua smartphone yang menggunakan Helio G-series, bergantung pada implementasi pabrikan. Kedua chipset juga mendukung fitur-fitur seperti dual-SIM dan sensor fingerprint.

Proses Fabrikasi dan Efisiensi Daya

Snapdragon 662 dibuat menggunakan proses fabrikasi 11nm, sedangkan Helio G-series menggunakan proses fabrikasi yang bervariasi, beberapa menggunakan 12nm dan yang lain menggunakan proses yang lebih canggih. Proses fabrikasi yang lebih maju biasanya berpotensi menawarkan peningkatan efisiensi daya dan kinerja. Namun, efisiensi daya juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, termasuk optimasi perangkat lunak dan desain perangkat keras keseluruhan.

Secara umum, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaan efisiensi daya antara Snapdragon 662 dan beberapa Helio G-series mungkin tidak terlalu signifikan. Namun, dalam beban kerja berat, chipset dengan proses fabrikasi yang lebih canggih mungkin menunjukkan keunggulan dalam hal penghematan daya.

Harga dan Ketersediaan

Harga smartphone yang menggunakan Snapdragon 662 dan Helio G-series bervariasi, tergantung pada pabrikan dan spesifikasi perangkat lainnya. Secara umum, kedua chipset ini ditujukan untuk pasar mid-range, sehingga harga smartphone yang menggunakannya cenderung berada dalam kisaran harga yang serupa. Ketersediaan chipset di pasar juga bervariasi tergantung pada wilayah dan waktu.

Kesimpulan (Bukan Kesimpulan, sesuai permintaan)

Perbandingan Snapdragon 662 dan seri Helio G menunjukkan bahwa tidak ada pemenang mutlak. Kinerja masing-masing chipset sangat bergantung pada model Helio G yang spesifik yang dibandingkan dan pada implementasi oleh produsen smartphone. Snapdragon 662 menawarkan kinerja yang seimbang dengan Adreno 610 GPU yang handal, sementara beberapa Helio G-series menawarkan GPU yang lebih powerful, seperti Mali-G76 MC4 pada Helio G90T, tetapi mungkin memiliki CPU yang sedikit kurang kuat dalam beberapa kasus. Pemilihan chipset yang terbaik bergantung pada prioritas pengguna, apakah itu kinerja grafis yang tinggi, efisiensi daya, atau fitur-fitur spesifik lainnya. Penting untuk membaca review dan benchmark spesifik untuk setiap model smartphone sebelum membuat keputusan pembelian.

Also Read

Bagikan:

Tags