Teknologi Inovatif untuk Menyelamatkan Bumi dari Ancaman Perubahan Iklim

Luluh Sihombing

Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, yang menyerap dan memantulkan kembali radiasi matahari, sehingga meningkatkan suhu permukaan bumi. Akibatnya, terjadi berbagai dampak negatif, seperti pencairan es kutub, kenaikan permukaan laut, perubahan pola hujan, kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, kerusakan ekosistem, penurunan produktivitas pertanian, penyebaran penyakit, dan konflik sosial.

Untuk mengatasi perubahan iklim, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat sipil, maupun individu. Salah satu upaya yang penting adalah mengembangkan dan menerapkan teknologi yang dapat mengurangi emisi GRK, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Berikut ini adalah beberapa contoh teknologi inovatif yang berada di garis depan perang melawan perubahan iklim.

1. Teknologi Penangkapan, Pemindahan, dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture, Utilization, and Storage/CCUS)

Teknologi CCUS adalah teknologi yang dapat menangkap, memindahkan, dan menyimpan karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil atau industri. Tujuannya adalah untuk mencegah karbon masuk ke atmosfer dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Teknologi CCUS dapat diterapkan di berbagai sektor, seperti pembangkit listrik, pabrik baja, semen, kimia, dan lain-lain.

Salah satu contoh teknologi CCUS yang sedang dikembangkan adalah proyek NET Power di Amerika Serikat. Proyek ini menggunakan siklus termal superkritis berbasis karbon dioksida (CO2) untuk menghasilkan listrik dari gas alam dengan emisi nol. Proses ini menghasilkan CO2 murni yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti peningkatan perolehan minyak, produksi bahan kimia, atau penyimpanan geologis.

2. Teknologi Energi Terbarukan (Renewable Energy)

Teknologi energi terbarukan adalah teknologi yang dapat menghasilkan energi dari sumber yang tidak habis dan ramah lingkungan, seperti matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi. Teknologi energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, yang merupakan penyumbang utama emisi GRK. Teknologi energi terbarukan juga dapat meningkatkan akses dan keamanan energi, terutama di daerah terpencil dan berkembang.

Salah satu contoh teknologi energi terbarukan yang menarik adalah fotovoltaik canggih (advanced photovoltaics). Teknologi ini menggunakan sel surya yang lebih tipis, fleksibel, transparan, dan efisien daripada sel surya konvensional. Teknologi ini dapat diintegrasikan dengan bangunan, kendaraan, atau perangkat elektronik, sehingga memanfaatkan ruang yang tersedia dan mengurangi biaya instalasi.

3. Teknologi Baterai dan Penyimpanan Energi (Battery and Energy Storage)

Teknologi baterai dan penyimpanan energi adalah teknologi yang dapat menyimpan energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan atau konvensional, dan mengeluarkannya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi ini dapat meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas jaringan listrik, serta memfasilitasi integrasi energi terbarukan yang bersifat intermittent. Teknologi ini juga dapat mendukung mobilitas listrik, yang dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi.

Salah satu contoh teknologi baterai dan penyimpanan energi yang sedang berkembang adalah baterai ion multivalen (multivalent ion batteries). Teknologi ini menggunakan ion logam yang memiliki lebih dari satu elektron yang dapat ditransfer, seperti magnesium, kalsium, atau seng. Teknologi ini dapat meningkatkan kepadatan energi, masa pakai, dan keamanan baterai, serta mengurangi biaya dan dampak lingkungan.

4. Rumah, Bangunan, Kota, Jaringan, Pertanian Pintar (Smart Home, Building, City, Grid, Farming)

Teknologi rumah, bangunan, kota, jaringan, pertanian pintar adalah teknologi yang dapat meningkatkan manajemen energi di berbagai sektor dengan menggunakan sensor, internet of things, robotika, dan kecerdasan buatan. Teknologi ini dapat mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi limbah, dan meningkatkan kualitas hidup. Teknologi ini juga dapat beradaptasi dengan perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana.

Salah satu contoh teknologi rumah, bangunan, kota, jaringan, pertanian pintar adalah proyek Masdar City di Uni Emirat Arab. Proyek ini adalah kota berkelanjutan yang dirancang untuk menjadi netral karbon dan bebas limbah. Proyek ini menggunakan energi surya, angin, dan panas bumi, serta sistem transportasi massal yang hemat energi. Proyek ini juga menggunakan teknologi efisiensi air, daur ulang, dan pertanian vertikal.

5. Teknologi Penginderaan Jarak Jauh Emisi Gas Rumah Kaca (Remote Sensing of Greenhouse Gas Emissions)

Teknologi penginderaan jarak jauh emisi GRK adalah teknologi yang dapat mengukur dan memantau emisi GRK dari berbagai sumber, seperti industri, transportasi, pertanian, dan kebakaran hutan. Teknologi ini menggunakan instrumen yang dipasang di satelit, pesawat, drone, atau darat, yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi gas-gas seperti CO2, metana, dan nitrogen oksida. Teknologi ini dapat membantu verifikasi dan pelaporan emisi, serta evaluasi kebijakan dan tindakan mitigasi.

Salah satu contoh teknologi penginderaan jarak jauh emisi GRK adalah proyek Carbon Mapper di Amerika Serikat. Proyek ini adalah kerjasama antara lembaga penelitian, pemerintah, dan swasta, yang bertujuan untuk meluncurkan satelit-satelit khusus yang dapat mengukur emisi GRK dengan resolusi tinggi. Proyek ini dapat mengungkap sumber-sumber emisi yang signifikan, bocor, atau tidak tercatat, serta memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.

6. Teknologi Geoengineering (Geoengineering)

Teknologi geoengineering adalah teknologi yang dapat mengintervensi atau memodifikasi sistem bumi secara sengaja untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Teknologi ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu teknologi peningkatan sumbu karbon (carbon dioxide removal/CDR) dan teknologi manajemen radiasi matahari (solar radiation management/SRM). Teknologi ini masih kontroversial dan berisiko, sehingga memerlukan penelitian dan regulasi yang ketat.

Salah satu contoh teknologi geoengineering adalah proyek Stratospheric Controlled Perturbation Experiment (SCoPEx) di Amerika Serikat. Proyek ini adalah eksperimen lapangan yang bertujuan untuk menguji efek dari menyemprotkan partikel-partikel aerosol ke stratosfer, yang dapat memantulkan sebagian radiasi matahari kembali ke luar angkasa. Proyek ini dapat memberikan informasi ilmiah tentang potensi dan tantangan teknologi SRM.

: 1
: 2
[^3^

Also Read

Bagikan: