Teknologi Pangan: Ilmu yang Mengubah Bahan Pangan Menjadi Lebih Baik

Jagapati Sihombing

Bahan pangan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari. Namun, tidak semua bahan pangan bisa langsung dikonsumsi dalam bentuk segarnya. Ada beberapa bahan pangan yang harus diolah terlebih dahulu agar bisa dimakan, seperti susu, daging, sayur, buah, dan lain-lain. Selain itu, ada juga bahan pangan yang harus diawetkan agar tidak mudah rusak dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama, seperti ikan asin, dendeng, kerupuk, dan sebagainya.

Untuk mengolah dan mengawetkan bahan pangan, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat. Ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menerapkan teknologi pada bahan pangan disebut dengan teknologi pangan. Teknologi pangan adalah aplikasi ilmu pangan ke dalam sistem seleksi, pengawetan, pengolahan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang bersifat baik, aman, dan bergizi.

Teknologi pangan merupakan ilmu yang sangat penting dan bermanfaat bagi manusia. Dengan teknologi pangan, kita bisa meningkatkan nilai tambah, kualitas, kuantitas, dan keragaman bahan pangan yang tersedia. Teknologi pangan juga bisa membantu kita untuk mencukupi kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup. Selain itu, teknologi pangan juga bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan, lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, sejarah, manfaat, dan contoh-contoh teknologi pangan yang ada di dunia. Mari kita simak bersama!

Pengertian Teknologi Pangan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teknologi pangan adalah ilmu yang menerapkan ilmu pengetahuan pada bahan pangan, terutama setelah terjadi masa panen. Ilmu ini sangat berkaitan dengan ilmu keteknikan yang bisa diterapkan pada usaha-usaha pengawetan atau pengolahan bahan pangan.

Teknologi pangan mempelajari sifat fisik, kimia, dan mikrobiologis dari bahan pangan, serta proses pengolahan yang dilakukan untuk mengubah bentuk, rasa, warna, tekstur, aroma, dan kandungan nutrisi dari bahan pangan tersebut. Teknologi pangan juga mempelajari cara-cara untuk mengemas, menyimpan, mendistribusikan, dan memanfaatkan bahan pangan yang sudah diolah agar tetap aman, higienis, dan tahan lama.

Teknologi pangan merupakan ilmu yang multidisiplin, yang melibatkan berbagai bidang ilmu lain, seperti biokimia, mikrobiologi, teknik, gizi, sensoris, ekonomi, dan manajemen. Teknologi pangan juga bersifat terapan, yang artinya ilmu ini bisa diterapkan di berbagai skala, mulai dari rumah tangga, usaha kecil menengah, hingga industri besar.

Sejarah Teknologi Pangan

Teknologi pangan sudah ada sejak zaman primitif, ketika manusia mencoba untuk mengawetkan bahan pangan dengan cara pengeringan. Pengeringan adalah metode pengawetan tertua yang masih dilakukan sampai sekarang, terutama untuk bahan pangan seperti daging dan ikan. Dengan pengeringan, kadar air dalam bahan pangan berkurang, sehingga menghambat pertumbuhan mikroba yang bisa menyebabkan kerusakan.

Selain pengeringan, manusia juga melakukan pengawetan dengan cara penggaraman, pengasaman, penggulaan, pengasapan, dan fermentasi. Semua metode ini bertujuan untuk mengubah kondisi lingkungan bahan pangan, seperti pH, suhu, dan tekanan osmotik, sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba. Contoh bahan pangan yang diawetkan dengan cara ini adalah keju, yoghurt, acar, selai, dan daging asap.

Teknologi pangan yang lebih modern diawali dari pengalengan bahan pangan oleh Nicolas Appert di tahun 1804. Appert menemukan bahwa bahan pangan yang dimasukkan ke dalam botol kaca yang tertutup rapat dan dipanaskan dalam air mendidih bisa bertahan lebih lama. Namun, Appert tidak mengetahui alasan ilmiah di balik temuannya. Baru pada tahun 1861, Louis Pasteur menemukan bahwa pemanasan bisa membunuh mikroba dan menutup botol secara rapat bisa mencegahnya masuk. Ide Pasteur ini kemudian dikenal dengan metode pasteurisasi untuk mengawetkan makanan.

Sejak saat itu, teknologi pangan berkembang pesat dengan berbagai penemuan dan inovasi baru, seperti penggunaan kaleng logam, kulkas, freezer, microwave, pengemasan vakum, pengemasan aseptik, pengemasan atmosfer termodifikasi, iradiasi, dan lain-lain. Teknologi pangan juga menghasilkan berbagai produk makanan baru, seperti susu UHT, sereal, nugget, roti tawar, mie instan, dan lain-lain. Teknologi pangan terus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan manusia, serta memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, kualitas, dan lingkungan.

Manfaat Teknologi Pangan

Teknologi pangan memiliki banyak manfaat bagi manusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen. Berikut adalah beberapa manfaat teknologi pangan yang bisa kita rasakan:

Mencukupi Kebutuhan Pangan Manusia

Salah satu manfaat utama teknologi pangan adalah membantu mencukupi kebutuhan pangan manusia yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup. Dengan teknologi pangan, kita bisa memproduksi bahan pangan dalam jumlah yang lebih banyak, lebih cepat, dan lebih efisien. Teknologi pangan juga bisa mengurangi kerugian pasca panen yang bisa mencapai 30-40% dari total produksi.

Meningkatkan Kreativitas Produsen

Teknologi pangan juga bisa meningkatkan kreativitas produsen dalam mengolah bahan pangan menjadi produk makanan yang lebih bervariasi, menarik, dan bernilai tambah. Dengan teknologi pangan, produsen bisa menciptakan produk makanan yang sesuai dengan selera, kebutuhan, dan preferensi konsumen. Teknologi pangan juga bisa membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan produsen.

Mengawetkan Hasil Pangan

Teknologi pangan juga bisa mengawetkan hasil pangan agar tidak mudah rusak dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Dengan teknologi pangan, kita bisa memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba, enzim, dan reaksi kimia yang bisa menyebabkan kerusakan. Teknologi pangan juga bisa menjaga kualitas bahan pangan agar tetap segar, higienis, dan aman untuk dikonsumsi.

Menghilangkan Kuman Dari Makanan

Teknologi pangan juga bisa menghilangkan kuman dari makanan yang bisa menyebabkan penyakit. Dengan teknologi pangan, kita bisa membersihkan, mensterilkan, atau mendeteksi adanya kuman di dalam makanan dengan cara fisik, kimia, atau biologis. Teknologi pangan juga bisa mencegah kontaminasi silang antara makanan yang berbeda atau antara makanan dengan lingkungan. Teknologi pangan juga bisa menjamin keamanan pangan dengan cara mematuhi standar dan regulasi yang berlaku.

Meningkatkan Nutrisi Makanan

Teknologi pangan juga bisa meningkatkan nutrisi makanan

Also Read

Bagikan: