Teknologi Pangan: Jurusan yang Tersebar di Berbagai Fakultas

Galuh Iswahyudi

Teknologi pangan merupakan bidang interdisipliner yang menggabungkan berbagai ilmu untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan ketersediaan pangan. Karena sifatnya yang multidisiplin ini, teknologi pangan tidak eksklusif berada di bawah satu fakultas tertentu. Justru, jurusan ini dapat ditemukan di berbagai fakultas, tergantung pada penekanan dan pendekatan yang digunakan oleh perguruan tinggi masing-masing. Berikut ini uraian lebih detail tentang fakultas-fakultas yang menaungi program studi teknologi pangan, beserta penjelasan mendalam mengenai perbedaan pendekatan yang diterapkan:

1. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)

Fakultas Teknologi Pertanian merupakan rumah bagi program studi teknologi pangan di banyak universitas. Di FTP, pendekatan yang digunakan cenderung lebih menekankan pada aspek pascapanen, prosesing, dan pengolahan hasil pertanian. Kurikulumnya biasanya meliputi mata kuliah yang berkaitan erat dengan pertanian, seperti agronomi, hortikultura, dan ilmu tanah. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana mengolah hasil pertanian menjadi produk pangan yang berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan dan penyimpanan. Contoh mata kuliah yang umum ditemukan meliputi:

  • Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian: Mencakup berbagai metode pengolahan bahan baku pertanian menjadi produk pangan olahan, seperti fermentasi, pengeringan, pengawetan, dan ekstraksi.
  • Rekayasa Proses Pangan: Membahas prinsip-prinsip rekayasa dan teknologi dalam proses pengolahan pangan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
  • Kualitas dan Keamanan Pangan: Memfokuskan pada aspek keamanan pangan, meliputi pengendalian mikroba, analisis residu pestisida, dan pencegahan kontaminasi.
  • Teknik Pengemasan Pangan: Membahas berbagai metode pengemasan pangan untuk menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpan produk.

Program studi teknologi pangan di FTP seringkali berkolaborasi dengan jurusan lain di fakultas yang sama, seperti jurusan Agribisnis atau Ilmu dan Teknologi Pangan, sehingga mahasiswa mendapat pemahaman holistik tentang rantai nilai produk pertanian, dari hulu hingga hilir.

2. Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Beberapa universitas menempatkan program studi teknologi pangan di bawah naungan Fakultas Teknologi Industri. Di FTI, penekanan lebih diberikan pada aspek rekayasa dan teknologi proses, dengan pendekatan yang lebih teknikal dan industri-oriented. Kurikulumnya akan lebih banyak meliputi mata kuliah rekayasa kimia, termodinamika, dan transfer massa dan panas. Mahasiswa akan mempelajari desain dan optimasi proses pengolahan pangan menggunakan teknologi modern, dengan fokus pada efisiensi, skala produksi, dan aspek ekonomi. Contoh mata kuliah yang khas:

  • Rekayasa Reaksi Kimia dalam Pangan: Mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi selama proses pengolahan pangan dan bagaimana mengendalikannya.
  • Termodinamika dan Transfer Panas dalam Industri Pangan: Menganalisis dan mendesain sistem pemanasan dan pendinginan dalam proses pengolahan pangan.
  • Pengendalian Proses Pangan: Mempelajari dan menerapkan sistem pengendalian proses otomatis untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk.
  • Desain Pabrik Pangan: Membahas perancangan dan pengoperasian pabrik pengolahan pangan yang efisien dan aman.

Program studi di FTI biasanya juga mempersiapkan mahasiswa untuk berkarir di industri pangan skala besar, dengan menekankan pada aspek manajemen produksi dan engineering.

3. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) atau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Di beberapa perguruan tinggi, program studi teknologi pangan berada di bawah naungan Fakultas Sains dan Teknologi atau FMIPA. Dalam konteks ini, fokusnya lebih pada aspek ilmu dasar, seperti kimia, biologi, dan mikrobiologi. Mahasiswa akan mempelajari prinsip-prinsip ilmiah yang mendasari proses pengolahan pangan, dengan penekanan pada analisis komposisi pangan, karakterisasi bahan baku, dan pemahaman mekanisme reaksi kimia dan biokimia dalam pangan. Contoh mata kuliah:

  • Kimia Pangan: Membahas komposisi kimia pangan, reaksi-reaksi kimia yang terjadi selama penyimpanan dan pengolahan, serta analisis kimia pangan.
  • Mikrobiologi Pangan: Mempelajari mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi, kerusakan, dan keamanan pangan.
  • Biokimia Pangan: Membahas reaksi-reaksi biokimia yang terjadi dalam bahan pangan, seperti enzimatik browning dan reaksi lipid oksidasi.
  • Bioteknologi Pangan: Mempelajari aplikasi bioteknologi dalam industri pangan, seperti rekayasa genetika dan penggunaan mikroorganisme dalam proses fermentasi.

Program studi di FST/FMIPA lebih menekankan pada riset dan pengembangan teknologi pangan berbasis pengetahuan ilmiah yang mendalam.

4. Fakultas Kedokteran (FK) – Spesialisasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Meskipun tidak secara langsung disebut sebagai Teknologi Pangan, aspek keamanan dan nutrisi pangan juga diajarkan dalam Fakultas Kedokteran, khususnya pada spesialisasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Program studi ini menekankan pada aspek kesehatan dan nutrisi, dengan fokus pada pengaruh pangan terhadap kesehatan manusia. Kurikulumnya mencakup mata kuliah yang berkaitan dengan gizi, nutrisi, kesehatan masyarakat, dan epidemiologi penyakit yang berhubungan dengan pola makan. Keterkaitan dengan Teknologi Pangan muncul pada pemahaman bagaimana proses pengolahan dan pengawetan pangan dapat mempengaruhi nilai gizi dan keamanan pangan bagi kesehatan.

5. Fakultas Peternakan (FP)

Di beberapa perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Peternakan, teknologi pangan bisa diaplikasikan khususnya pada pengolahan hasil ternak. Program studi di FP akan fokus pada pengolahan produk-produk hewani, seperti daging, susu, dan telur. Kurikulumnya meliputi mata kuliah yang berkaitan dengan anatomi dan fisiologi hewan ternak, kualitas dan keamanan produk hewani, serta teknologi pengolahan produk hewani. Contohnya adalah pengolahan daging menjadi berbagai produk olahan, pengolahan susu menjadi produk fermentasi seperti yogurt dan keju, serta teknologi pengolahan telur.

6. Kombinasi Antar Fakultas dan Program Studi Interdisipliner

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak perguruan tinggi menawarkan program studi teknologi pangan yang bersifat interdisipliner, melibatkan kolaborasi antara beberapa fakultas. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan menyeluruh tentang berbagai aspek teknologi pangan. Program studi ini mungkin menggabungkan elemen dari FTP, FTI, FST, dan bahkan FK, sehingga lulusannya memiliki kemampuan yang lebih luas dan fleksibel dalam menghadapi tantangan di industri pangan.

Kesimpulannya, lokasi program studi Teknologi Pangan dalam struktur fakultas suatu perguruan tinggi sangat bervariasi. Perbedaan tersebut mencerminkan penekanan kurikulum yang berbeda, tetapi semuanya berkontribusi pada tujuan utama, yaitu meningkatkan kualitas, keamanan, dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat. Penting untuk memeriksa secara detail kurikulum yang ditawarkan oleh masing-masing program studi sebelum memutuskan untuk mendaftar.

Also Read

Bagikan:

Tags