Teknologi Ramah dan Tidak Ramah Lingkungan: Pengertian, Contoh, dan Dampaknya

Jabal Salahudin

Teknologi adalah suatu sistem yang bisa memudahkan pekerjaan manusia. Sistem tersebut bisa berupa benda berwujud, misalnya mesin atau barang. Teknologi yang mungkin lekat dengan hidup kita, salah satunya adalah kendaraan bermotor yang memudahkan kebutuhan transportasi kita. Namun, teknologi juga memiliki dampak terhadap lingkungan hidup, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, ada beberapa jenis teknologi yang digolongkan sebagai teknologi ramah lingkungan dan teknologi tidak ramah lingkungan. Apa saja pengertian, contoh, dan dampaknya? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, proses yang efektif dan efisien, dan mengeluarkan limbah yang minimal dapat mengurangi serta mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup. Teknologi ramah lingkungan harus memenuhi persyaratan terhadap regulasi, efisien dalam penggunaan sumber daya, baik itu air, energi, penggunaan bahan baku, dan bahan kimia.

Contoh Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang, seperti di bidang energi dan industri, lingkungan, dan transportasi. Berikut sejumlah contoh teknologi ramah lingkungan pada bidang-bidang tersebut:

  • Biogas: Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang sudah digunakan sebagai bahan bakar bagi kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri tersebut mengubah zat organik menjadi gas metana sebesar 75 persen dan gas lainnya seperti karbon dioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. Biogas memiliki beberapa keunggulan, antara lain: mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi pencemaran air dan tanah, dan menghasilkan pupuk organik dari limbah biogas.
  • Biofuel: Biofuel adalah teknologi penyediaan energi alternatif dengan memakai sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biofuel berasal dari bahan-bahan organik, seperti tumbuh-tumbuhan. Ada dua jenis biofuel, yaitu etanol dan biodiesel. Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang bisa dibuat dengan fermentasi karbohidrat. Biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati. Biofuel memiliki beberapa keuntungan, antara lain: mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ketersediaan energi lokal.
  • Sel surya: Sel surya adalah teknologi yang mengubah energi matahari menjadi listrik. Saat matahari melalui panel surya, foton-foton dari cahaya matahari akan menumbuk elektron-elektron dari atom silikon yang ada di dalam panel surya. Elektron-elektron tersebut kemudian akan mengalir melalui kawat dan menghasilkan arus listrik. Sel surya memiliki beberapa manfaat, antara lain: menghemat biaya listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan akses listrik di daerah terpencil.
  • Kompos: Kompos adalah teknologi pengolahan sampah organik menjadi pupuk alami. Kompos dibuat dengan cara mencampurkan sampah organik, seperti sisa makanan, daun kering, dan kotoran hewan, dengan bahan pengurai, seperti tanah, sekam, atau dedak. Campuran tersebut kemudian ditutup dengan plastik atau karung dan dibiarkan selama beberapa minggu hingga terjadi proses dekomposisi. Kompos memiliki beberapa keuntungan, antara lain: mengurangi jumlah sampah, mengurangi pencemaran tanah dan air, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghemat biaya pupuk.
  • Sepeda: Sepeda adalah teknologi transportasi yang ramah lingkungan. Sepeda digerakkan oleh tenaga manusia yang mengayuh pedal. Sepeda tidak memerlukan bahan bakar fosil, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, dan tidak menimbulkan polusi suara. Sepeda juga memiliki beberapa manfaat lain, antara lain: meningkatkan kesehatan tubuh, mengurangi kemacetan lalu lintas, menghemat biaya transportasi, dan meningkatkan kenyamanan berkendara.

Dampak Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan memiliki dampak positif terhadap lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia. Beberapa dampak positif yang dapat dirasakan, antara lain:

  • Mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan: Teknologi ramah lingkungan tidak menghasilkan limbah yang berbahaya atau beracun bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan biasanya dapat didaur ulang, dimanfaatkan, atau diolah menjadi bahan yang berguna. Teknologi ramah lingkungan juga tidak mengeluarkan gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Teknologi ramah lingkungan juga tidak menimbulkan polusi suara, bau, atau visual yang mengganggu kenyamanan hidup.
  • Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan: Teknologi ramah lingkungan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau tidak habis dipakai. Teknologi ramah lingkungan juga tidak merusak atau menghabiskan sumber daya alam yang terbatas, seperti air, tanah, dan keanekaragaman hayati. Teknologi ramah lingkungan juga dapat membantu melestarikan dan memperbaiki lingkungan yang rusak, seperti menghijaukan lahan kritis, merehabilitasi lahan bekas tambang, atau membersihkan sungai yang tercemar.
  • Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup manusia: Teknologi ramah lingkungan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kualitas hidup manusia. Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan, seperti asma, kanker, atau infeksi. Teknologi ramah lingkungan juga dapat meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas sumber daya yang dibutuhkan manusia, seperti air bersih, makanan bergizi, atau energi terbarukan. Teknologi ramah lingkungan juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial manusia, seperti menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, atau meningkatkan pendidikan.

Teknologi Tidak Ramah Lingkungan

Teknologi tidak ramah lingkungan adalah teknologi yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem. Teknologi tidak ramah lingkungan dapat berdampak pada lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang terjadi akibat proses pembuatan atau penggunaan teknologi tersebut, seperti pencemaran atau kerusakan lingkungan. Dampak tidak langsung adalah dampak yang terjadi akibat perubahan perilaku atau pola konsumsi manusia yang dipengaruhi oleh teknologi tersebut, seperti peningkatan permintaan atau pengeluaran sumber daya.

Contoh Teknologi Tidak Ramah Lingkungan

Teknologi tidak ramah lingkungan banyak ditemukan dalam ber

Also Read

Bagikan: