Bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber energi utama yang digunakan oleh berbagai sektor, terutama transportasi dan industri. Namun, penggunaan BBM memiliki beberapa masalah, seperti keterbatasan cadangan, kenaikan harga, dan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi ramah lingkungan yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti BBM. Artikel ini akan membahas beberapa teknologi tersebut, yaitu biofuel, compressed natural gas (CNG), green diesel, bioavtur, dan fuel cell.
Biofuel
Biofuel merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari bahan organik yang dapat diperbaharui, seperti tumbuhan, hewan, atau limbah. Biofuel dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kemandirian energi, dan mendukung pembangunan ekonomi lokal. Ada dua jenis biofuel yang umum digunakan, yaitu bioetanol dan biodiesel.
Bioetanol
Bioetanol adalah alkohol yang dihasilkan dari fermentasi karbohidrat yang terdapat dalam tanaman, seperti tebu, jagung, atau singkong. Bioetanol dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan oktan dan efisiensi pembakaran. Beberapa negara, seperti Brasil dan Amerika Serikat, telah menerapkan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bioetanol dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 48 persen dibandingkan dengan bensin konvensional.
Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari reaksi kimia antara minyak nabati atau hewani dengan alkohol, seperti metanol atau etanol. Biodiesel dapat digunakan untuk mesin diesel tanpa perlu modifikasi. Biodiesel bersifat ramah lingkungan karena tidak berpengaruh pada pemanasan global, mudah terdegradasi, mengandung oksigen alami, dan dapat melumasi mesin. Bahan baku utama untuk membuat biodiesel di Indonesia adalah minyak sawit, minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, dan minyak ikan.
Compressed Natural Gas (CNG)
CNG adalah gas bumi yang dipampatkan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi lebih kecil. CNG dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dengan menggunakan konverter kit. CNG memiliki beberapa keunggulan, seperti harga yang lebih murah, ketersediaan yang melimpah, dan emisi yang lebih rendah. CNG dapat mengurangi emisi karbon monoksida hingga 90 persen, hidrokarbon hingga 60 persen, dan nitrogen oksida hingga 50 persen dibandingkan dengan bensin.
Green Diesel
Green diesel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari proses hydrotreating trigliserida dalam minyak nabati menggunakan hidrogen. Green diesel memiliki struktur kimia yang mirip dengan solar, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti solar tanpa perlu modifikasi mesin. Green diesel memiliki beberapa kelebihan, seperti kandungan sulfur yang rendah, nilai kalor yang tinggi, dan stabilitas yang baik. Green diesel dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 80 persen dibandingkan dengan solar konvensional.
Bioavtur
Bioavtur adalah bahan bakar alternatif untuk pesawat terbang yang dihasilkan dari bahan organik yang dapat diperbaharui, seperti minyak nabati, minyak hewani, atau mikroalga. Bioavtur dapat dicampur dengan avtur konvensional untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi bahan bakar. Bioavtur memiliki beberapa keuntungan, seperti mengurangi ketergantungan pada minyak bumi, meningkatkan keamanan energi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Bioavtur dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 60 persen dibandingkan dengan avtur konvensional.
Fuel Cell
Fuel cell adalah perangkat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan menggunakan reaksi elektrokimia antara bahan bakar dan oksidan. Bahan bakar yang digunakan bisa berupa hidrogen, metanol, etanol, atau gas alam. Oksidan yang digunakan bisa berupa oksigen atau udara. Fuel cell memiliki beberapa keunggulan, seperti efisiensi yang tinggi, operasi yang senyap, dan emisi yang rendah. Fuel cell dapat menghasilkan air sebagai produk sampingan, yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Fuel cell dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti kendaraan, rumah, kantor, atau industri.