Teknologi Tepat Guna dan Praktis: Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Jabal Salahudin

Teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis. Teknologi dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua teknologi cocok untuk digunakan oleh semua orang, kondisi, kesempatan, atau tempat tertentu. Oleh karena itu, diperlukan teknologi tepat guna dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan lingkungan masyarakat.

Pengertian Teknologi Tepat Guna dan Praktis

Teknologi tepat guna dan praktis adalah teknologi yang dirancang dan diterapkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Teknologi ini memiliki karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal.

Teknologi tepat guna dan praktis bertujuan untuk memberikan solusi yang efektif, efisien, dan berkelanjutan bagi permasalahan masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang. Teknologi ini juga dapat menghasilkan nilai tambah dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Teknologi tepat guna dan praktis berbeda dari teknologi arus utama yang biasanya berorientasi pada profit, padat modal, boros energi, dan berdampak polutif bagi lingkungan.

Sejarah Teknologi Tepat Guna dan Praktis

Konsep teknologi tepat guna dan praktis tidaklah baru. Salah satu tokoh yang dianggap sebagai pelopor teknologi tepat guna dan praktis adalah Mahatma Gandhi, seorang pemimpin ideologis dari India. Gandhi mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di India agar menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan teknologi yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan.

Pada tahun 1973, seorang ekonom Jerman bernama Ernst Friedrich Schumacher menerbitkan buku berjudul Small Is Beautiful: A Study of Economics As If People Mattered. Buku ini mengkritik paradigma pembangunan ekonomi yang didominasi oleh teknologi arus utama dan menawarkan alternatif berupa teknologi tepat guna dan praktis. Schumacher menekankan bahwa teknologi tepat guna dan praktis adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.

Sejak itu, teknologi tepat guna dan praktis mulai mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, baik di negara-negara maju maupun berkembang. Di negara-negara maju, teknologi tepat guna dan praktis muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Di negara-negara berkembang, teknologi tepat guna dan praktis dianggap sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, kesehatan, pendidikan, dan industri.

Syarat Teknologi Tepat Guna dan Praktis

Agar dapat dikategorikan sebagai teknologi tepat guna dan praktis, sebuah teknologi harus memenuhi beberapa syarat berikut ini.

  • Teknologi dapat memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
  • Teknologi dapat digunakan oleh sumber-sumber yang tersedia di banyak tempat.
  • Teknologi diterapkan sesuai dan cocok dengan kondisi sosial ekonomi yang berlaku di suatu tempat.
  • Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, serta memelihara teknologi tersebut.

Contoh Teknologi Tepat Guna dan Praktis

Teknologi tepat guna dan praktis dapat ditemukan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan. Berikut ini adalah beberapa contoh teknologi tepat guna dan praktis yang telah ditemukan dan digunakan di Indonesia.

  • Alat perontok padi. Alat ini berfungsi untuk memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan cara diputar. Alat ini terbuat dari bambu, kayu, dan besi. Alat ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani padi.
  • Alat pemipil jagung. Alat ini berfungsi untuk memipil jagung dari tongkolnya dengan cara digesek. Alat ini terbuat dari kayu, besi, dan pisau. Alat ini dapat menghemat waktu dan tenaga petani jagung.
  • Alat traktor sawah. Alat ini berfungsi untuk membajak sawah dengan cara ditarik oleh hewan ternak. Alat ini terbuat dari kayu, besi, dan roda. Alat ini dapat mengurangi biaya dan ketergantungan pada bahan bakar minyak.
  • Alat penjernih air. Alat ini berfungsi untuk menjernihkan air kotor menjadi air bersih dengan cara disaring. Alat ini terbuat dari drum plastik, kerikil, pasir, arang, dan kain. Alat ini dapat menyediakan air bersih bagi masyarakat yang kekurangan akses air bersih.
  • Kulkas tanpa listrik. Alat ini berfungsi untuk menyimpan makanan agar tetap segar tanpa menggunakan listrik. Alat ini terbuat dari tanah liat, pasir, dan air. Alat ini dapat menurunkan suhu di dalamnya dengan cara penguapan air.
  • Kompos sampah organik. Alat ini berfungsi untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk tanaman dengan cara difermentasi. Alat ini terbuat dari drum plastik, lubang udara, dan tutup. Alat ini dapat mengurangi limbah dan meningkatkan kesuburan tanah.

Manfaat Teknologi Tepat Guna dan Praktis

Teknologi tepat guna dan praktis memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang. Berikut ini adalah beberapa manfaat teknologi tepat guna dan praktis.

  • Teknologi tepat guna dan praktis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan lingkungan mereka.
  • Teknologi tepat guna dan praktis dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk mempelajari, menerapkan, dan memelihara teknologi tersebut.
  • Teknologi tepat guna dan praktis dapat meningkatkan nilai tambah dalam aspek ekonomi dengan memberikan peluang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pendapatan.
  • Teknologi tepat guna dan praktis dapat meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan dampak yang minimal atau positif bagi lingkungan, seperti menghemat energi, mengurangi limbah, dan menjaga kelestarian alam.

Kesimpulan

Teknologi tepat guna dan praktis adalah teknologi yang dirancang dan diterapkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Teknologi ini memiliki karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Teknologi ini bert

Also Read

Bagikan: