Teknologi Terapan: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh

Galuh Iswahyudi

Teknologi terapan adalah sebuah teknologi yang dibentuk bagi sebuah masyarakat pada daerah tertentu sehingga akan dapat melakukan penyesuaian dengan berbagai macam bentuk aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik hingga kepada ekonomi masyarakat yang akan saling memiliki ketersangkutkan. Teknologi terapan juga dikenal sebagai teknologi tepat guna, yaitu pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, ciri, manfaat, dan contoh dari teknologi terapan.

Pengertian Teknologi Terapan

Teknologi terapan adalah suatu bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi masyarakat di suatu daerah. Teknologi terapan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, dan etika. Teknologi terapan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan kualitas hidup masyarakat.

Teknologi terapan berbeda dengan teknologi konvensional yang biasanya bersifat seragam, berskala besar, padat modal, boros energi, dan kurang sesuai dengan kondisi lokal. Teknologi konvensional seringkali menimbulkan masalah seperti pencemaran lingkungan, ketimpangan sosial, ketergantungan ekonomi, dan hilangnya nilai budaya. Teknologi terapan mencoba mengatasi masalah-masalah tersebut dengan mengembangkan teknologi yang lebih ramah, efisien, dan berkelanjutan.

Ciri-Ciri Teknologi Terapan

Terdapat beberapa ciri-ciri mengenai teknologi terapan, di antaranya:

  • Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
  • Biaya investasi cukup rendah atau relatif murah.
  • Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
  • Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
  • Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, dan bahan secara lebih baik atau optimal.
  • Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada "pihak luar" (self-reliance motivated).

Manfaat Teknologi Terapan

Teknologi terapan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, di antaranya:

  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor seperti pertanian, industri, perdagangan, dan jasa.
  • Menghemat biaya operasional dan pemeliharaan, serta mengurangi penggunaan energi dan bahan baku yang tidak terbarukan.
  • Meningkatkan kualitas produk dan jasa yang sesuai dengan standar mutu dan keamanan.
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.
  • Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi.
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan dan nilai budaya.

Contoh Teknologi Terapan

Berikut adalah beberapa contoh teknologi terapan yang telah dikembangkan dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia:

  • Kerajinan limbah. Kerajinan limbah adalah produk kerajinan yang dibuat dari bahan-bahan bekas atau sisa-sisa produksi yang masih dapat dimanfaatkan. Contoh kerajinan limbah adalah tas dari kain perca, keranjang dari koran bekas, boneka dari kaus kaki, dan sebagainya. Kerajinan limbah memiliki fungsi sebagai pakai, seni, dekorasi, media, dan estetis. Kerajinan limbah juga dapat meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan pendapatan masyarakat, serta mengurangi sampah dan pencemaran lingkungan.
  • Keramik. Keramik adalah produk yang dibuat dari tanah liat atau bahan-bahan lain yang mengandung silika, alumina, dan oksida logam lainnya. Keramik dibentuk dengan cara dibakar pada suhu tinggi sehingga menjadi keras dan tahan panas. Contoh keramik adalah piring, mangkuk, gelas, guci, vas, dan sebagainya. Keramik memiliki fungsi sebagai alat rumah tangga, hiasan, dan seni. Keramik juga dapat meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan keindahan produk, serta memanfaatkan sumber daya alam lokal.
  • Biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerobik (tanpa oksigen) bahan-bahan organik seperti kotoran ternak, sampah organik, limbah pertanian, dan sebagainya. Biogas terdiri dari metana, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, penerangan, dan pembangkit listrik. Biogas memiliki fungsi sebagai sumber energi alternatif, pengolahan limbah, dan pupuk organik. Biogas juga dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kesehatan dan sanitasi masyarakat.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Teknologi Terapan

Meskipun memiliki banyak manfaat, teknologi terapan juga menghadapi beberapa tantangan dalam pengembangan dan penerapannya, di antaranya:

  • Kurangnya kesadaran dan minat masyarakat terhadap teknologi terapan, serta adanya resistensi terhadap perubahan.
  • Kurangnya dukungan dan fasilitas dari pemerintah, swasta, dan lembaga terkait, seperti perizinan, peraturan, anggaran, bantuan, dan sebagainya.
  • Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidang teknologi terapan, seperti peneliti, pengembang, pelaku usaha, dan penyuluh.
  • Kurangnya akses dan informasi mengenai teknologi terapan, seperti sumber ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta pasar dan jaringan kerjasama.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan beberapa solusi, di antaranya:

  • Meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara penggunaan teknologi terapan, serta memberikan motivasi dan insentif yang sesuai.
  • Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga terkait dalam memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan untuk pengembangan dan penerapan teknologi terapan, seperti kebijakan, regulasi, anggaran, bantuan, dan sebagainya.
  • Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam bidang teknologi terapan, seperti peneliti, pengembang, pelaku usaha, dan penyuluh, melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan, dan sertifikasi.
  • Meningkatkan akses dan informasi mengenai teknologi terapan, seperti sumber ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta pasar dan jaringan kerjasama, melalui media massa, internet, pameran, dan sebagainya.

Kesimpulan

Tek

Also Read

Bagikan: