Teknologi yang Mencatat Data Transaksi: Apa Saja dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Jabal Salahudin

Transaksi adalah proses pertukaran nilai antara dua atau lebih pihak yang melibatkan uang, barang, jasa, atau informasi. Transaksi merupakan aktivitas penting dalam dunia bisnis, karena dapat mencerminkan kinerja, keuangan, dan strategi perusahaan. Oleh karena itu, mencatat data transaksi dengan akurat, lengkap, dan cepat adalah hal yang sangat diperlukan.

Namun, mencatat data transaksi secara manual atau tradisional memiliki banyak tantangan dan risiko, seperti kesalahan manusia, kehilangan data, manipulasi data, atau penyalahgunaan data. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan teknologi yang dapat mencatat semua data terkait kegiatan transaksi secara otomatis, aman, transparan, dan mudah diverifikasi.

Apa saja teknologi yang dapat mencatat semua data terkait kegiatan transaksi? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya bagi bisnis? Artikel ini akan membahas beberapa teknologi yang dapat mencatat semua data terkait kegiatan transaksi, yaitu:

  • Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
  • Blockchain
  • Big Data
  • Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS)

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. Sistem ini dianggap sebagai komponen penting dari kantor keuangan di seluruh dunia di mana sebagian besar berbasis perangkat lunak dan dapat diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang apapun. Alasannya karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan. Proses tersebut berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau bisnis.

Penggunaan SIA adalah akan memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan. Dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan menjadi lebih efektif dan efisien.

SIA mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan Anda. Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

Cara kerja SIA adalah sebagai berikut:

  • SIA mengumpulkan data transaksi dari dokumen sumber, seperti nota, kwitansi, faktur, atau slip gaji.
  • SIA merekam data transaksi dalam jurnal, seperti jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, atau jurnal kas.
  • SIA memposting data dari jurnal ke buku besar, yaitu catatan akuntansi yang berisi semua akun yang digunakan perusahaan.
  • SIA menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, laporan arus kas, atau laporan perubahan modal, yang dapat digunakan untuk analisis dan pengambilan keputusan.

Manfaat SIA bagi bisnis adalah sebagai berikut:

  • SIA dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses akuntansi, karena dapat mengurangi kesalahan manusia, mempercepat pemrosesan data, dan menghemat biaya operasional.
  • SIA dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi akuntansi, karena dapat menyediakan informasi yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan relevan untuk berbagai kepentingan.
  • SIA dapat meningkatkan pengendalian internal dan keamanan data, karena dapat mencegah manipulasi data, penyalahgunaan data, atau kehilangan data dengan menggunakan sistem otorisasi, enkripsi, dan backup.
  • SIA dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis, karena dapat membantu manajemen dalam merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi aktivitas bisnis dengan menggunakan informasi akuntansi yang valid dan bermutu.

Blockchain

Blockchain adalah teknologi inovatif dan dinamis yang memungkinkan transaksi dilakukan dengan aman, transparan dan mudah terverifikasi. Teknologi ini mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam jaringan dan menyimpannya dalam blok yang terhubung dalam rantai.

Blockchain pertama kali dikenal sebagai teknologi di balik mata uang digital Bitcoin, yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, blockchain telah diterapkan untuk berbagai bidang, seperti perbankan, asuransi, kesehatan, pendidikan, logistik, dan lain-lain.

Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, karena dapat menawarkan beberapa keunggulan, seperti:

  • Keamanan: Blockchain menggunakan kriptografi untuk mengenkripsi data dan memverifikasi identitas pengguna. Selain itu, blockchain bersifat desentralisasi, artinya tidak ada otoritas pusat yang mengontrol data. Hal ini membuat data lebih sulit untuk diretas, dimanipulasi, atau dihapus.
  • Transparansi: Blockchain menyimpan data transaksi secara publik dan dapat diakses oleh siapa saja yang terhubung ke jaringan. Hal ini membuat data lebih mudah untuk dilacak, diaudit, dan dipertanggungjawabkan.
  • Efisiensi: Blockchain dapat menghilangkan perantara atau pihak ketiga yang biasanya diperlukan dalam transaksi, seperti bank, notaris, atau pengacara. Hal ini dapat mengurangi biaya, waktu, dan kompleksitas transaksi.

Cara kerja blockchain adalah sebagai berikut:

  • Ketika pengguna ingin melakukan transaksi, mereka harus membuat permintaan transaksi yang berisi informasi seperti alamat pengirim, alamat penerima, jumlah, dan waktu transaksi.
  • Permintaan transaksi tersebut kemudian dikirim ke jaringan blockchain, di mana para peserta (node) akan memvalidasi transaksi dengan menggunakan algoritma konsensus, seperti proof of work, proof of stake, atau proof of authority.
  • Setelah transaksi divalidasi, transaksi tersebut akan ditambahkan ke dalam blok baru, yang berisi data transaksi dan hash (kode unik) dari blok sebelumnya. Hal ini membuat blok-blok tersebut terhubung dalam rantai yang tidak dapat diubah atau dipecahkan.
  • Blok baru tersebut kemudian disebarkan ke seluruh jaringan blockchain, sehingga semua peserta memiliki salinan data yang sama dan terbaru.

Big Data

Big Data adalah teknologi yang memungkinkan kita mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis volume data besar dengan cepat. Melalui Big Data, perusahaan dapat melihat pola dan tren yang muncul dari data operasional dan transaksi, lantas menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dan efisien.

Big Data memiliki karakteristik yang disebut dengan 5V, yaitu:

  • Volume: Big Data memiliki jumlah data yang sangat besar, yang dapat mencapai terabyte, petabyte, atau bahkan zettabyte. Data ini berasal dari berbagai sumber, seperti media sosial, sensor, kamera, GPS, atau RFID.
  • Variety: Big Data memiliki jenis data yang sangat beragam, yang dapat berupa data terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur. Data ini dapat berupa teks, gambar, video, audio, atau data lainnya.
  • Velocity: Big Data memiliki kecepatan data yang sangat tinggi, yang berarti data dapat dihasilkan, dikirim, dan diproses dalam waktu nyata atau hampir nyata. Data ini dapat berubah dengan cepat dan memerlukan respon yang cepat pula.
  • Veracity: Big Data memiliki kualitas data yang sangat bervariasi, yang berarti data dapat memiliki tingkat ketep

Also Read

Bagikan: